kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kominfo luncurkan program Startup Studio Indonesia batch kedua


Rabu, 28 April 2021 / 23:40 WIB
Kominfo luncurkan program Startup Studio Indonesia batch kedua
ILUSTRASI. Ilustrasi Start Up


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kominfo bakal kembali meluncurkan program Startup Studio Indonesia untuk batch kedua. Program ini dimulai pada Mei hingga Juli 2021 mendatang.

Program tersebut akan diikuti oleh sekitar 15 early-stage startup terpilih dan akan menampilkan berbagai pendiri startup aktif dan terkemuka sebagai mentor antara lain Grady Laksmono (CoFounder MOKA POS), Melisa Irene (Partner East Ventures), Jonathan Sudharta (Co-founder & CEO Halodoc), John Marco Rasjid (Co-founder & CEO Sociolla), dan Amanda Cole (Co-founder & CEO Sayurbox).

Startup Studio Indonesia batch pertama dimulai pada September-November tahun lalu. Tercatat terdapat sekitar 668 early-stage startup mendaftarkan diri mengikuti program inkubasi ini, yang disaring menjadi 20 startup terpilih untuk mengikuti kegiatan coaching dan mentoring dengan para mentor yang merupakan pendiri startup aktif dan terkemuka selama tiga (3) bulan.

Baca Juga: Konglomerat makin getol berinvestasi di startup, ternyata ini alasannya

Selain mengikuti program inkubasi selama tiga bulan, para pendiri startup juga mendapatkan coaching berkelanjutan dalam program Startup Studio Indonesia Alumni Brainstorming selama 12 (dua belas) bulan. Tujuannya untuk memastikan adanya dukungan, evaluasi, dan monitoring berkelanjutan terhadap seluruh peserta.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menyebut, dalam kegiatan Startup Studio Indonesia Batch pertama, pihaknya melihat banyak perkembangan dari para early-stage startup binaan, mulai dari pertumbuhan month-to-month traction dan tawaran investasi.

Bahkan hingga terjadinya kolaborasi bisnis baik antar para startup binaan, maupun kesempatan kolaborasi dengan lembaga pemerintah.

"Harapannya program Startup Studio Indonesia ini dapat menjadi wadah pengembangan kewirausahaan dan talenta digital di industri startup, serta menjadi wadah kolaborasi membangun industri startup nasional yang tangguh,” terang Semuel dalam keterangan resmi, Rabu (28/4).

Meskipun pertumbuhan startup Indonesia tergolong sangat cepat, hasil East Ventures Digital Competitiveness Index (EVDCI) menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu bekerja ekstra keras.

Baca Juga: Pengamat sebut ada potensi konglomerasi baru di bisnis startup

Terutama dalam meningkatkan daya saing digitalnya terutama dalam hal membangun talenta digital yang terampil, cekatan dan berwawasan dalam mengembangkan kewirausahaan.

Studi yang dilakukan oleh Tan and Tang dan disadur dalam Laporan Bank Dunia menyebutkan Indonesia membutuhkan rata-rata 600.000 SDM digital setiap tahunnya.

Kondisi tersebut yang melatarbelakangi Kominfo meluncurkan program tersebut. Tujuannya untuk memajukan ekosistem startup Indonesia melalui penyediaan fasilitas akses bagi early-stage startup untuk mengembangkan potensi bisnisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×