Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana menetapkan batas minimal kecepatan internet tetap (fixed broadband) di Indonesia minimal 100 Mbps.
Pasalnya, Indonesia menjadi salah satu negara di kawasan ASEAN yang memiliki kecepatan internet rendah.
Menurut Okkla, perusahaan pembuat aplikasi speedtest yang digunakan untuk mengukur kecepatan internet dalam laporan Speedtest Global Index terbaru edisi Desember 2023 menyebut, Indonesia menduduki peringkat 9 (24,96 Mbps) di ASEAN dalam kecepatan internet.
Disusul peringkat 10 Myanmar (21,29 Mbps), dan peringkat terakhir Timor Leste (4,16 Mbps). Singapura menjadi peringkat teratas dengan kecepatan 93,42 Mbps.
Berdasarkan data per Desember 2023, kecepatan internet mobile Indonesia hanya mencapai 24,96 Mbps, untuk jaringan fix broadband 27,87 Mbps. Tarif fixed broadband Indonesia berada di angka Rp 280.000 dan tertinggi di Rp 1.100.000. Sementara tarif rata-rata per Mbps sekitar Rp 8.067.
Baca Juga: Wacana Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Begini Kata APJII dan Operator
Chief Executive Officer Perusahaan penyedia jaringan internet MyRepublic Timotius Max Sulaiman mengapresiasi rencana pemerintah untuk memberlakukan batas bawah kecepatan internet fixed broadband sebesar 100 Mbps.
Ia menegaskan, MyRepublic terus berkomitmen mendukung berbagai inisiatif yang positif demi perkembangan dan kemajuan transformasi digital Indonesia, yang juga sejalan dengan visi MyRepublic untuk menjadi perusahaan internet fixed broadband kebanggaan Indonesia.
"Saat ini, MyRepublic menawarkan berbagai paket internet broadband, mulai dari kecepatan 20 Mbps hingga 500 Mbps, dengan harga bervariasi mulai dari Rp 200.000-an hingga Rp 700.00-an," kata Timotius kepada KONTAN, Selasa (30/1).
Dalam menentukan harga jual tersebut, lanjut dia, MyRepublic juga terus melakukan berbagai kajian yang mendalam selian untuk menjaga sustainability perusahaan, juga dengan menyesuaikan daya beli masyarakat Indonesia.
"MyRepublic tetap berkomitmen untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat Indonesia," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
