Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
Melalui pernyataan persnya, Chairman, Presiden sekaligus CEO Air Products Seifi Ghasemi bangga dapat turut terlibat dalam proyek gasifikasi skala dunia ini. Air Products akan mengerahkan segenap modal, teknologi, dan keahlian operasional yang dimiliki, demi membantu Indonesia memenuhi tujuan-tujuan penting ini.
"Ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Air Products untuk selalu mengutamakan proyek-proyek strategis di sektor industri gas yang bernilai tinggi," ujarnya
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesempatan tersebut mengatakan, proyek ini menjadi milestone bagi pemerintah Indonesia khususnya dalam hal penyediaan bahan baku industri metanol yang selama ini bergantung kepada produk impor.
“Tidak hanya penting bagi industri kimia, metanol juga menjadi salah satu faktor utama dalam implementasi program biodiesel yang saat ini tengah kita galakkan," kata Luhut menambahkan,
Kata Luhut, proyek ini akan dapat membantu mengurangi defisit neraca berjalan Indonesia. "Dan pada akhirnya, saya berharap investasi ini dapat diikuti juga dengan transfer teknologi antara licensor dan investor kepada mitra kerja di Indonesia, menjadi pemicu dari percepatan penguasaan teknologi pada industri strategis kita. Ini yang ingin kita lihat," kata Luhut.
Baca Juga: Konsorsium proyek Grup Bakrie bakal merilis sukuk hingga US$ 2 miliar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan tersebut mengatakan, penandatanganan kerjasama ini menunjukkan kepercayaan diri (confidence) dan kepercayaan (trust) dunia atas iklim investasi di Indonesia. “Pemerintah Indonesia mendukung penuh pengembangan hilirisasi industri berbasis natural resources, apalagi sumber daya kita demikian besar," kata Airlangga.
Ia juga memperkirakan proses konstruksi proyek ini akan dapat diselesaikan di kuartal-III 2023. "Tentu saya juga berharap proyek ini dapat kita resmikan sebelum masa pergantian pemerintahan di 2024,” katanya tersenyum.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa proyek seperti ini sebenarnya sudah lama ditunggu oleh pemerintah.
Kepala BKPM Bahlil Lahaladalia memastikan bahwa proses perizinan proyek tersebut akan ditangani dengan sebaik mungkin, dengan mengikuti prosedur yang berlaku termasuk melalui pelaksanaan prakarsa PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) yang telah dicanangkan sebelumnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengamini proyek ini bernilai amat tinggi, diatas proyek-proyek yang telah ada sebelumnya. Pihaknya juga menyatakan dukungannya dan berharap proyek ini dapat berjalan sesuai target Pemerintah, dan kelak dapat memberikan kontribusi yang besar terutama bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Adapun Bupati Kutai Timur Ismunandar menyatakan gembira proyek tersebut akan dilaksanakan di wilayahnya, dan bertekad membantu sepenuhnya agar proyek dapat berjalan dengan semestinya dan selesai tepat waktu.
Baca Juga: Harga minyak anjlok, begini efeknya ke kinerja Energi Mega Persada (ENRG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News