kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi plastik melejit di tengah pandemi, Sabic ciptakan solusi kemasan inovatif


Selasa, 01 Juni 2021 / 10:42 WIB
Konsumsi plastik melejit di tengah pandemi, Sabic ciptakan solusi kemasan inovatif
ILUSTRASI. Kantor pusat Saudi Basic Industries Corp (SABIC) di Riyadh, Arab Saudi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sabic, perusahaan petrokimia yang berkantor pusat di Riyadh, Arab Saudi melihat penggunaan plastik diperkirakan akan terus meningkat untuk membantu memberi perlindungan terhadap tenaga medis yang berada di garis terdepan dan juga masyarakat dari Covid-19.

Selain itu, konsumsi kemasan plastik juga kerap meningkat untuk sektor konsumer khususnya untuk makanan selama pandemi bergulir. Untuk menjawab tantangan ini manajemen Sabic menegaskan diperlukan kolaborasi di segala aspek untuk menciptakan solusi inovatif untuk menangani masalah sampah plastik.

Janardhanan Ramanujalu, Vice President & Regional Head, Sabic South Asia & ANZ mengatakan di tengah pandemi global saat ini, alat-alat pelindung dan peralatan medis lainnya sangat dibutuhkan oleh tenaga medis yang bekerja di garda terdepan.

Sebagai perusahaan petrokimia, Sabic sampai mengalihkan dan meningkatkan produksi yang berkaitan dengan bahan baku pembuatan alat pelindung diri (APD) seperti kacamata medis, masker wajah, ventilator, alat uji Covid-19, dan peralatan medis lainnya. Tahun lalu SABIC menyuplai bahan baku produksi alat uji Covid-19 untuk mendukung produksi lokal.

Baca Juga: Melepas ketergantungan pada sektor minyak, ini yang dilakukan Arab Saudi

"Meskipun plastik telah memainkan peran penting di bidang kesehatan dan melindungi masyarakat selama pandemi, hal ini juga menyebabkan timbulnya masalah seputar pengelolaan sampah plastik akibat pembuangan yang tidak tepat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/5).

Ramanujalu mengatakan untuk mewujudkan ekonomi sirkular, negara-negara Asia Pasifik semakin atau mulai meninggalkan model ekonomi lama yakni "ambil, buat, buang".

Dengan adanya pergeseran besar ini, sampah-sampah plastik tidak lagi dibuang akan tetapi digunakan kembali untuk membuat produk-produk baru dengan nilai ekonomi tinggi.

Secara bersamaan memberikan peluang bagi berbagai pihak/organisasi untuk menciptakan nilai dan turut serta menjaga lingkungan.

Dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga selama Covid-19, solusi pengemasan yang ramah lingkungan menjadi penting untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×