kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi plastik melejit di tengah pandemi, Sabic ciptakan solusi kemasan inovatif


Selasa, 01 Juni 2021 / 10:42 WIB
Konsumsi plastik melejit di tengah pandemi, Sabic ciptakan solusi kemasan inovatif
ILUSTRASI. Kantor pusat Saudi Basic Industries Corp (SABIC) di Riyadh, Arab Saudi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

Ramanujalu bilang untuk mengatasi masalah limbah plastik, Sabic sebagai perusahaan petrokimia yang mengedepankan inovasi, berkolaborasi dengan pelanggan untuk mengembangkan plastik ekonomi sirkular di mana produk dan bahan mentah tidak terbuang percuma tetapi digunakan untuk membuat produk baru yang berharga.

Selain itu, solusi kemasan plastik yang inovatif merupakan hal penting walaupun sering kali terlewatkan. Solusi ini dapat membantu melindungi serta memperpanjang umur simpan kebutuhan rumah tangga seperti makanan segar maupun olahan serta mengurangi limbah makanan.

Berdasarkan riset Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2011 lalu, sekitar 40% dari produksi pangan global hilang selama rantai pasokan pangan.

Hal ini membuktikan bahkan sebelum ataupun saat masa pandemi Covid-19, ketahanan pangan merupakan hal yang krusial dan tetap menjadi perhatian global.

"Kami secara konsisten telah membantu konsumen kami di Indonesia dengan memberikan solusi-solusi kemasan plastik yang inovatif dan berkelanjutan. Kemasan plastik ini juga dapat meningkatkan umur simpan makanan serta olahan segar," ujarnya.

Baca Juga: Sabic perluas bantuan kemanusiaan ke lebih dari 250.000 rumah tangga

Lebih lanjut, Ramanujalu memaparkan yang dia maksud dengan solusi adalah kemasan dengan lapisan multi-penghalang yang dirancang untuk melindungi makanan segar serta olahan yang dilengkapi dengan penyegelan berkualitas tinggi.

"Sabic berupaya membangun ekonomi sirkular sekaligus memenuhi kebutuhan produsen dan konsumen dengan memaksimalkan nilai dari plastik daur ulang. Namun, kami sadar tidak ada perusahaan yang dapat menangani masalah-masalah global sendirian. Dalam hal ini konsumen memainkan peran penting dengan membuang limbah secara bertanggung jawab," paparnya.

Oleh karenanya, Ramanujalu menegaskan, diperlukan kolaborasi di segala aspek dengan konsumen, pelaku ritel, pendaur ulang, serta pabrikan untuk menemukan solusi yang dapat bertahan dan memungkinkan bahan baku yang sudah tidak terpakai dikumpulkan dan diproses kembali untuk membuat produk-produk baru yang lebih bernilai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×