Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pasca pembelian peternakan sapi di Australia, PT Japfa Comfeed Indonesia melalui anak usahanya Japfa Santori mulai merasakan kontribusi penjualan segmen usaha peternakan sapi potong.
Meski begitu, perusahaan masih belum mematok target tinggi kontribusi akuisisi peternakan sapi.
Kusbianto Setiadharma, Direktur Japfa Comfeed Indonesia mengungkapkan, peternakan sapi Riveren Station and Inverway Station yang berlokasi di Victoria Rover Downs, Australia yang dibeli tahun lalu, sudah berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan.
Namun menurutnya, kontribusi tersebut relatif masih kecil. Itu sebabya ia saat ini masih malu-malu menyebutkan bersaran kontribusinya. “Kami memang tujukan untuk jangka panjang. Saat ini kami fokus sebagai bagian dari perbaikan genetik sapi kami di Lampung," kata Kusbianto kemarin (30/6)
Kusbianto menambahkan, bahwa Riveren Station telah mengirimkan atau ekspor sapi bakalan sejak awal tahun ini. Namun berapa banyak yang telah diekspor ke Indonesia, Kusbianto enggan menyebut.
Japfa Comfeed Indonesia memiliki anak usaha yang bergerak dibidang daging di bawah nama merek "Santori". Ada dua entitas perusahaan yakni: PT Santosa Agrindo dan PT Austasia Stockfeed.
Sebelumnya, Putut Djagiri, Senior Vice President, Deputy Head of Corporate Finance Japfa Comfeed Indonesia menyebut dua peternakan besar di Australia memiliki kapasitas 45.000 ekor sapi dengan luas lahan 555.000 hektare (ha).
Peternakan tersebut diperkirakan akan menghasilkan sapi bakalan dengan berat 260 kilogram (kg) yang akan dikirim ke Indonesia.
Sapi dari Australia tersebut lalu akan digemukkan di Lampung hingga beratnya sekitar 500 kg sampai 600 kg, lalu dipotong.
"Peternakan sapi di Australia berfungsi sebagai pemasok kebutuhan sapi di Indonesia. Apalagi saat ini kuota impor telah dibuka maka kontribusi pelan-pelan akan meningkat," tutur Putut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News