kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kowantara: Omzet Warung Tegal (warteg) saat ini di bawah 50% akibat Covid-19


Senin, 08 Juni 2020 / 07:50 WIB
Kowantara: Omzet Warung Tegal (warteg) saat ini di bawah 50% akibat Covid-19


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komunitas Warteg Nusatara (Kowantara) Mukroni menuturkan omzet sehari para pelaku usaha warteg saat ini masih di bawah 50% dari biasanya.

"Masih berat ya sekarang, Rata-rata ya penjualan omzet masih di bawah Rp 500.000 sehari untuk warteg kelas menengah. Mungkin warteg besar yang biasa omzet sampai Rp 3 juta, sekarang masih Rp 1 jutaan, belum ada 50% malah," kata Mukroni saat dihubungi Kontan.co.id pada Minggu (7/6).

Mukroni mengungkapkan kemungkinan pada 8 Juni esok, 60% hingga 70% anggota Kowantara yang ada di Jabodetabek mulai kembali berjualan. Meski demikian sebelumnya memang sudah ada beberapa pelaku usaha warteg yang tetap berjualan dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Sudah ada anggota Kowantara yang sudah mulai jualan setelah lebaran, yaitu mereka-mereka yang nggak mudik ya. Sekarang sudah mulai aktivitas lumayan 60-70%. Tapi penjualan masih sepi, meski mulai ada transportasi mulai jalan, ya ada tapi sedikit masih pemasukan," jelas Mukroni.

Baca Juga: Gandeng warteg, BPJAMSOSTEK bagikan makan siang gratis bagi driver ojol

Menyambut era new normal Mukroni juga menyebut para pelaku usaha warteg siap dengan protokol kesehatan berusaha yang ditentukan. Bahkan penerapan protap pencegahan penyebaran Covid-19 sudah dilakukan pelaku usaha warteg.

"Sudah ada wastafel kita bisa sediakan, jaga jarak kan yang makan dikit belum rame jadi ngga penuh juga. Jaga kebersihan tentu dilakukan," imbuhnya.

Namun Mukroni meminta adanya kebijakan dari pemerintah untuk memfasilitasi penyemprotan disinfektan secara berkala ke tempat usaha mereka.

"Kami wartegkan sederhana alatnya, nah kami minta ada bantuanlah buat penyemprotan disifektan, misal dijadwalkan bantuan penyemprotan kami bisa nanti. Kalau wastafel masih bisa tapi kalau penyemprotan disinfektan bisa difasilitasi sama pemerintah agar pelaksanaan new normal bisa berjalan dengan maksimal," terang Mukroni.

Selain itu, Mukroni juga berharap adanya giat kerja sama pemerintah atau swasta dengan para pelaku usaha warteg. Ia menerangkan daya beli masyarakat kini tergolong masih rendah, maka ia berharap ada kegiatan baik itu aksi sosial atau sejenisnya dari pemerintah dan swasta yang bekerjasama dengan usaha warteg.

"Sama berharap ada bantuan modal dengan bunga rendah. Bagaimanapun kan kami harus tetap berjalan usahanya. Semoga ada giat charity atau apa dari perusahaan atau pemerintah yang pesan di UMKM warteg dan lainnya. Jadi saling bantu kerja sama," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×