kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krakatau Steel berniat bangun pabrik rel kereta


Rabu, 23 Januari 2019 / 17:02 WIB
Krakatau Steel berniat bangun pabrik rel kereta


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan jalur kereta api di Indonesia masih terkendala banyak hal. Mulai dari masalah pendanaan dan juga tak ada ketersediaan produksi rel kereta api dalam negeri. Melihat peluang ini, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berencana membangun pabrik rel di dalam negeri.

Dalam lima tahun, dari 2015-2019, pemerintah menargetkan bisa membangun jalur kereta api sebanyak 3.258 kilometer. Namun, mengutip dari Kompas.com tahun lalu target itu direvisi menjadi 1.349 kilometer hingga 2019 karena masalah pendanaan. Tak hanya dana masalah tingkat komponen dalam negeri (TKDN) moda kereta api juga masih bermasalah.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan saat ini rata-rata tingkat komponen dalam negeri (TKDN) moda kereta api sekitar 35%. Sedangkan pemerintah ingin meningkatkan di atas 60%.

Untuk meningkatkan TKDN, pemerintah ingin mengaplikasikan ke sejumlah pekerjaan. Salah satunya pengerjaan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Langkah tersebut menurutnya lebih dipilih ketimbang membangun pabrik rel kereta sendiri. "Dilemanya industri baja Indonesia sedang sakit sehingga dalam kualifikasi standar belum bisa .Itu masih jadi kendala," kata Budi kepada Kontan.co.id, Senin (21/1).

Dalam sektor perkeretaapian pemerintah gencar membangun berbagai sarana dan prasarana berbasis rel. Hanya saja jadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mengdongkrak kandungan lokal.

Pada tahun 2015-2019, pemerintah fokus pada pengembangan kereta api perkotaan seperti light rail transit (LRT), monorail dan mass rapid transit (MRT). Sayangnya, sejumlah teknologi dan bahan baku untuk memproduksi komponen kereta api modern tersebut masih impor. Sementara itu, periode 2020-2035 akan difokuskan pada pengembangan kereta listrik dan magnetic levitation (maglev).

Namun ternyata Krakatau Steel sudah berencana membangun pabrik rel dalam negeri. Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan, pihaknya akan mulai eksekusi pembangunan pabrik rel di tahun ini. Sayangnya informasi investasi dan kapasitas pabrik belum dibeberkan. "Ini sudah jadi arahan Bu Menteri (Menteri BUMN-Rini Soemarno) dan sudah dilaporkan ke Presiden," kata Silmy kepada Kontan.co.id, Selasa (22/1).

Padahal pada public expose Krakatau Steel 2015 lalu, Direktur Utama Krakatau Steel yang lama, Sukandar pernah menjelaskan sulit membangun pabrik rel dalam negeri. Sebab dari skala ekonomisnya belum didapat.

Untuk mendirikan pabrik khusus rel butuh kalkulasi tepat antara permintaan dengan kapasitas produksi. Dia menjelaskan, untuk tingkat produksi rel yang efisien butuh pabrik dengan kapasitas 500.000 ton hingga 700.000 ton per tahun. Sayangnya, tingkat permintaan di dalam negeri justru jauh lebih rendah dari kapasitas produksi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×