Reporter: Nadia Citra Surya | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Produsen baja plat merah milik pemerintah, PT Krakatau Steel mulai sumringah. Pasalnya, volume produksi yang sempat merosot hingga tinggal bersisa 40% akhir tahun lalu kini telah mulai melonjak.
"Mulai Juni, volume produksi kami telah mencapai 90% dari kapasitas total," ujar Direktur Marketing PT Krakatau Steel Irvan Kamil kepada KONTAN hari ini (6/8). Irvan mengatakan, KS menargetkan volume produksi bisa terus meningkat hingga 95% pada akhir tahun nanti.
Bahkan terhitung Juli 2009, pengiriman untuk industri dalam negeri mencapai 200.000 ton. "Sebelumnya, permintaan hot rolled-coil (HRC) seperti plat baja hanya berkisar 100.000-120.000 ton per bulan," ujar Irvan. Harga pun naik dan bertengger di kisaran US$ 650-US$ 700 per ton.
Namun Irvan tidak menampik anggapan bahwa kondisi pasar ekspor ke sejumlah negara di Amerika Serikat dan Eropa belum membaik. "Tapi, tak masalah. Karena semua terserap di dalam negeri," kata Irvan. "Makanya untuk sementara, kami sengaja menghentikan ekspor untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri," tandas Irvan.
Irvan sendiri memprediksi, kenaikan harga masih berlanjut hingga pabrik-pabrik baja bisa menyeimbangkan diri dengan jumlah permintaan. "Hingga Desember nanti, kelompok HRC mungkin bisa mencapai US$ 750 dan baru bisa stabil di kuartal pertama 2010" kata Irvan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News