Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), emiten jasa logistik dengan merek KJN Express, berupaya terus memperbaiki kinerja bisnisnya di masa mendatang.
Direktur Utama KJEN Sunarto menyampaikan, laporan keuangan tahun 2021 KJEN masih dalam proses audit, sehingga ia belum bisa memastikan posisi keuangan KJEN di tahun lalu. Yang terang, manajemen KJEN berharap ada perbaikan kinerja perusahaan di tahun 2022.
Berdasarkan laporan keuangan KJEN per kuartal III-2021, pendapatan bersih KJEN turun 13,35% (yoy) menjadi Rp 7,20 miliar. Sementara itu, rugi usaha KJEN berkurang 9,81% (yoy) menjadi Rp 2,44 miliar per kuartal III-2021.
Terdapat beberapa strategi yang diterapkan KJEN untuk mendongkrak kinerja. Misalnya, peningkatan penjualan pada setiap cabang dengan peningkatan kuantitas dan kualitas SDM yang disertai perbaikan metode penjualan baik secara offline maupun online.
Baca Juga: Harga BBM dan Tarif Tol Naik, Tarif Biaya Logistik Bakal Ikut Naik
“Kami berharap peran cabang dalam memperkuat revenue dapat ditingkatkan dan menjadi andalan bagi perusahaan,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Selasa (5/4).
Lalu, KJEN juga terus mengembangkan outlet terutama untuk area Jakarta dan mengembangkan proses digital order. Perusahaan ini turut menambah pelanggan baru dari segmen business to business (B2B). Per tahun 2021, pelanggan segmen B2B KJEN berasal dari berbagai sektor usaha seperti perbankan, asuransi, telekomunikasi, food & beverage, healthcare, fesyen, farmasi, dan otomotif.
Lebih lanjut, manajemen KJEN berencana menyediakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 2 miliar. Dana tersebut rencananya digunakan untuk menambah atau memperluas outlet-outlet milik perusahaan sekaligus menambah armada kendaraan untuk memperkuat kinerja operasional. Pihak KJEN sendiri masih melakukan proses pembahasan terkait sumber pendanaan capex untuk tahun ini.
Baca Juga: Cek 5 Cara Cek Resi SiCepat Express lewat HP dan Laptop
Sunarto juga menambahkan, salah satu tantangan bisnis KJEN di tahun ini adalah kenaikan harga BBM Pertamax dan rencana kenaikan tarif tol. Walau begitu, KJEN masih memerlukan waktu untuk menilai dampak dari kenaikan harga BBM maupun tarif tol tersebut terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.
“Dampaknya baru bisa kami nilai sekitar 3 bulan kemudian. Nanti kami kalkulasikan dan baru dipertimbangkan adanya kenaikan harga jasa kepada konsumen,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News