kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Krisis di Perkebunan Sawit Rakyat


Senin, 24 November 2008 / 12:09 WIB


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Test Test

JAKARTA. Industri kelapa sawit rakyat berada dalam krisis. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Akmaluddin Hasibuan mengatakan bahwa sebagian besar kebun kelapa sawit yang diolah rakyat sudah berada dalam usia tua. "Lahan-lahan itu sudah ada sejak tahun 1981," ujar Akmaluddin dalam paparan Indonesia Palm Oil Conference 2008 dan Price Out Look 2009 di kantornya siang ini.
 
Di tengah anjloknya harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia, menurut Akmaluddin para petani sawit merasa kesulitan untuk peremajaan lahan tersebut. Itulah sebabnya menurut Akmaluddin, pemerintah harus turun tangan untuk melakukan peremajaan lahan. "Kalau tidak produksi minyak sawit nasional bisa turun," ujarnya.
 
Menurut Akmaluddin, perkebunan kepala sawit rakyat ini memberikan kontribusi yang lumayan besar dalam industri Crude Palm Oil (CPO). Perkebunan rakyat menyumbang 35% dari total produksi nasional. Sisanya datang dari perkebunan milik swasta yang juga menjadi penyumbang terbesar sebesar 55%, sementara perkebunan pelat merah menyumbang 12% dari produksi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×