kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis Ekonomi di Amerika dan Eropa Pengaruhi Kinerja Ekspor Furnitur Tanah Air


Minggu, 02 Oktober 2022 / 16:57 WIB
Krisis Ekonomi di Amerika dan Eropa Pengaruhi Kinerja Ekspor Furnitur Tanah Air
ILUSTRASI. Ekspor produk konsumer dari Indonesia terpengaruh oleh lonjakan inflasi di sejumlah negara tujuan, seperti AS dan juga Eropa. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan bahwa ekspor produk konsumer dari Indonesia terpengaruh oleh lonjakan inflasi di sejumlah negara tujuan, seperti di pasar Amerika Serikat (AS) dan juga Eropa. Salah satu produk konsumer yang mengalami penurunan demand yakni produk-produk furnitur.  

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta Kamdani menilai bahwa kinerja ekspor produk-produk komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO), batubara, dan juga besi & baja, tidak terpengaruh oleh krisis ekonomi yang terjadi di AS dan Eropa.

Namun sebaliknya, kinerja ekspor produk konsumer seperti produk furnitur, dampaknya terlihat cukup jelas, di mana saat ini sudah terjadi penurunan appetite demand pasar ke negara-negara tersebut. 

Baca Juga: Pelaku Usaha Ekspor Waspadai Ancaman Resesi Global

"Kami melihat hampir tidak ada pengaruh terhadap kinerja ekspor komoditas utama karena efek harga komoditas global, tetapi ada efek negatif yang lebih signifikan terhadap ekspor produk consumer goods dari Indonesia ke negara-negara tersebut," ujar Shinta, kepada Kontan.co.id, Minggu (2/10). 

Selain di pasar AS dan Eropa, kondisi serupa juga terjadi untuk ekspor ke China. Shinta bilang, telah terjadi penurunan kinerja ekspor sejak kembali berlakunya kebijakan lockdown di China. "Sehingga sulit untuk  kami menilai apakah penurunan kinerja ekspornya terjadi karena lockdown atau karena krisis ekonomi di sana," ujarnya. 

Baca Juga: Ekspor Industri Furnitur Naik 33 Persen, Terus Optimalkan Pasar Global

Mengutip catatan KONTAN, resesi ekonomi global di tahun 2023 semakin nyata. Bahkan perkiraan resesi tersebut telah disampaikan oleh Presiden World Bank Group David Malpass bahwa bank sentral di seluruh dunia telah menaikkan suku bunganya dan tren tersebut diperkirakan akan berlanjut di tahun depan.

Pada ujungnya, kebijakan tersebut berdampak kepada perlambatan ekonomi yang bisa memunculkan resesi di banyak negara, sehingga hal tersebut juga akan mengganggu kinerja ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×