Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan industri aneka pangan yang tergabung dalam Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) melaporkan adanya krisis kelangkaan garam industri.
Kelangkaan ini dapat mengancam kapasitas produksi dan kemampuan mereka untuk memenuhi permintaan pasar. Krisis ini bukan hanya mengganggu jalannya produksi, tetapi juga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.
Adhi S. Lukman, Ketua Umum GAPMMI, menjelaskan bahwa situasi ini sangat memprihatinkan bagi industri aneka pangan.
Baca Juga: AIPGI Minta Relaksasi Larangan Impor Garam Industri, Ini Sebabnya
"Kami ingin mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencegah terhentinya produksi karena kekurangan bahan baku garam industri," ujar Adhi dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Selasa (25/3).
Saat ini, kata dia, stok garam industri yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan produksi hingga Maret 2025. Pemasok menginformasikan bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan kami karena adanya kendala dalam pengadaan garam industri.
Garam industri menjadi bahan baku utama dalam pembuatan berbagai produk pangan olahan, seperti seasoning, tepung bumbu, mi instan, snack, dan produk pangan lainnya.
Dengan terjadinya kelangkaan pasokan garam, operasional perusahaan akan terganggu, terutama menjelang bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri, yang umumnya mengalami lonjakan permintaan.
Baca Juga: Impor Garam Mau Disetop, Seperti Apa Tren Produksi, Kebutuhan, dan Impor Garam RI?
“Industri aneka pangan telah memberikan kontribusi besar terhadap PDB Nasional dan menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 1,9 juta tenaga kerja (data BPS 2023). Ketidakpastian ketersediaan bahan baku ini sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan industri kami,” tambahnya.
Untuk itu, GAPMMI mendesak pemerintah untuk segera turun tangan dan menyelesaikan masalah krisis garam industri ini. Jika tidak, penghentian produksi dan gangguan pasokan ke pasar dapat terjadi, yang akan merugikan banyak pihak, mulai dari produsen hingga konsumen akhir.
Selanjutnya: Strategi BUMA Internasional (DOID) Memanen Hasil Akuisisi dari AS dan Australia
Menarik Dibaca: Semarang Hujan Pukul 1 Siang, Ini Prakiraan Cuaca Besok (26/3) di Jawa Tengah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News