Reporter: Raymond Reynaldi |
JAKARTA. PT Krakatau Steel akan menyelesaikan kajian perjanjian joint venture dengan Pohang Iron and Steel Corporation (Posco) April 2010. Kerjasama dengan perusahaan Korea Selatan itu adalah untuk pendirian pabrik baja patungan senilai US$ 6 miliar yang berkapasitas 6 juta ton per tahun. Lokasi pabriknya masih satu kompleks dengan pabrik tadi. “Sebelum akhir tahun ini, kami tunjuk kontraktornya, target Desember 2013 selesai,” ujar Direktur Utama KS Fazwar Bujang.
Kepemilikan Krakatau Steel di proyek patungan itu kini 40%, naik dari rencana awal yang 30%. “Setelah dihitung, kemampuan finansial kami masih cukup untuk menambah porsi kepemilikan hingga 40%. Toh, kebutuhan dananya disetor bertahap,” kata Fazwar.
PT Krakatau Steel juga akan memulai pembangunan pabrik baja senilai US$ 600 juta di kuartal II-2010. Pabrik baru berkapasitas 1,240 juta ton per tahun itu berlokasi di kawasan industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten.
“Bulan April, kami memfinalkan studi. Ini murni proyek Krakatau Steel,” tegas Direktur Utama KS Fazwar Bujang, akhir pekan lalu. Setelah proses studi selesai, pabrik akan langsung dibangun.
Nantinya, pabrik baru tersebut akan mencakup fasilitas pabrik hulu baja, yang terdiri dari sintering plant alias pengolahan sinter menjadi pasir besi (pig iron) dan peleburan baja (blast furnace).
Dari realisasi kedua proyek itu, Krakatau Steel optimistis mampu menambah kapasitas produksi sebesar 3 juta ton pada 2013. Saat ini, kapasitas produksinya masih 2,5 juta ton. Dengan upaya peningkatan produksi tersebut, Krakatau Steel berharap mampu memperkecil kekurangan pasokan baja di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News