kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

KS Tak Gentar Hadapi ArchelorMittal


Kamis, 24 Juni 2010 / 08:15 WIB
KS Tak Gentar Hadapi ArchelorMittal


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Meski mengaku tidak takut menghadapi persaingan, rencana masuknya ArchelorMittal ke Indonesia telah diwaspadai oleh PT Krakatau Steel (KS).

Direktur Utama KS Fazwar Bujang bilang, nantinya siapa yang lebih dulu selesai membangun pabrik baja ini yang akan bisa merebut pasar. "Siapa yang menyelesaikan proyek lebih dulu, dia yang berpeluang mengambil pasar," jelasnya.

Namun, Fazwar yakin, KS nantinya akan mampu menyelesaikan proyek pembangunan pabriknya terlebih dahulu ketimbang Mittal. "Kami optimis bisa selesai lebih dulu, karena infrastruktur KS lebih siap," katanya.

Fazwar bilang, meski Mittal masuk, tidak akan serta merta menggerus pangsa pasar KS yang sudah ada. Sebab, permintaan baja nasional setiap tahun tumbuh sekitar 85 - 10%.

Untuk permintaan yang sudah ada, industri baja nasional masih akan dikuasai oleh KS. Sehingga nantinya pasar yang akan dimasuki oleh Mittal adalah pasar yang ada akibat pertumbuhan permintaan.

Seperti diketahui, rencananya, ArchelorMittal berencana mendirikan pabrik baja di Indonesia, persisnya di Serang, Banten dengan kapasitas 2,5 juta ton per tahun. Nilai investasi yang akan digelontorkan untuk proyek ini sekitar US$ 5 miliar.

Dalam investasi ini, Mittal akan menggandeng perusahaan milik pemerintah daerah Banten yaitu Banten Global Development (BGD) sebagai mitranya. Direktur Banten Global Development Rudi Radjab mengatakan Mittal dan BGD telah menandatangani kesepakatan kerjasama untuk mendirikan perusahan patungan (joint venture) pada Desember 2009

Saat ini pihak Mittal tengah menyelesaikan studi kelayakan untuk proyek ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×