Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk menargetkan penjualan semen di kuartal pertama tahun ini mencapai naik 30% menjadi 318.053 ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sampai dengan bulan Februari, perusahaan pelat merah yang memiliki kode saham SMBR ini mampu menjual semen sebanyak 206.053 ton. Nilai penjualan periode itu sebesar Rp 191,86 miliar. "Kami optimistis mencapai target dengan bantuan produksi dari cement mill baru kami," ujar Pamudji Rahardjo, Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk, Senin (24/3).
Untuk mencapai target itu, di bulan Maret ini, perusahaan itu harus mencetak penjualan sebanyak 112.000 ton.
Seperti diketahui, pada Juli 2013 lalu, Semen Baturaja mengoperasikan cement mill baru yang memiliki kapasitas produksi sebesar 750.000 ton. Hasilnya, pada 2013, perusahaan ini berhasil menjual 1.262.386 ton semen atau tumbuh 2% dari 2012. Tahun lalu, Semen Baturaja meraup pendapatan Rp 1,17 triliun.
Selain membukukan kenaikan pendapatan, di tahun 2013, Semen Baturaja berhasil mengemas laba bersih sebesar Rp 312,18 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 4,6% dibandingkan tahun 2012, yang sebesar Rp 298,51 miliar.
Sampai akhir tahun ini, Pamudji bilang, Semen Baturaja mematok target penjualan hingga 1,5 juta ton atau naik 19% dibandingkan tahun lalu.
Pada 2014, Semen Baturaja berencana menaikkan harga jual semen sebesar 1%. Alasannya, untuk menyesuaikan dengan kenaikan biaya produksi, seperti tarif dasar listrik, kenaikan upah karyawan, dan risiko fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Saat ini, harga jual PT Semen Baturaja sebesar Rp 925.713 per ton. Setiap tahun, perusahaan itu selalu menaikkan harga jual. Tahun lalu, perusahaan mengerek harga sebanyak empat kali.
Melihat permintaan semen terus menanjak, Semen Baturaja melakukan ekspansi. Manajemen memutuskan untuk membangun pabrik Baturaja II di Palembang. Pabrik semen yang berkapasitas sebesar 1,85 juta ton ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV-2016. Pembangunan konstruksi akan dimulai pada semester kedua tahun ini. "Saat ini, baru sampai pada tahap akhir tender penetapan kontraktor utama," ujar Pamudji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News