kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal I 2020, produksi batubara Mitrabara (MBAP) sudah 26% dari target tahun ini


Kamis, 30 April 2020 / 16:40 WIB
Kuartal I 2020, produksi batubara Mitrabara (MBAP) sudah 26% dari target tahun ini
ILUSTRASI. Produksi batubara Mitrabara Adiperdana (MBAP) di kuartal I 2020, sudah mencapai 26% dari target tahun ini.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) masih optimistis dengan prospek bisnisnya di tahun 2020. MBAP pun tetap fokus memproduksi batubara sebanyak 4 juta ton pada tahun ini dan belum berencana mengubah target tersebut.

Sekretaris Perusahaan MBAP Chandra Lautan menyampaikan, hingga kuartal I 2020, MBAP telah mampu memproduksi batubara kurang lebih sebanyak 26% dari target produksi yang ditetapkan pada tahun ini. Artinya, produksi batubara MBAP kemungkinan berada di level 1,04 juta ton per kuartal I-2020.

“Secara operasional, kami masih tetap mengikuti jadwal produksi yang ditetapkan,” kata dia, Selasa lalu (28/4).

Baca Juga: Ini dampak corona terhadap rencana bisnis emiten tambang batubara

Target produksi batubara MBAP sendiri memang tidak jauh berbeda dengan realisasi produksi di tahun 2019 silam. Berdasarkan laporan tahunan 2019, kala itu MBAP berhasil memproduksi 4,18 juta ton batubara. Di saat yang sama, perusahaan ini juga mampu menjual batubara sebanyak 4,42 juta ton.

Chandra mengaku, sejauh ini pandemi virus Corona belum terlalu berpengaruh terhadap kinerja produksi batubara MBAP. Manajemen MBAP pun tetap menjalankan protokol standar penanganan Corona baik di kantor pusat maupun di lokasi tambang.

Kegiatan operasional MBAP juga diawasi secara ketat agar lokasi tambang tetap steril dari penyebaran virus Corona, sehingga perusahaan ini tetap mampu mempertahankan kinerjanya.

Di samping itu, adanya potensi perlambatan permintaan batubara dari pasar ekspor akibat wabah Corona juga menjadi perhatian bagi MBAP. Wajar saja, mayoritas penjualan MBAP berasal dari bisnis ekspor batubara.

Tahun lalu, China menjadi negara tujuan ekspor batubara terbesar bagi MBAP dengan total penjualan sebesar US$ 74,33 juta. Kemudian diikuti oleh Korea Selatan sebesar US$ 52,64 juta dan Malaysia sebesar US$ 48,03 juta. Adapun penjualan batubara MBAP ke pasar domestik tercatat sebesar US$ 29,34 juta.

Chandra menyebut, secara umum pihaknya masih percaya dengan kemampuan ekspor batubara ke luar negeri. “Perusahaan mampu melakukan penjualan batubara dengan mengoptimalkan pasar yang ada saat ini, termasuk mencari pasar baru baik domestik maupun ekspor,” terang dia.

Tak ketinggalan, manajemen MBAP juga mengantisipasi efek Corona yang berujung pada pelemahan harga batubara global. Untuk itu, MBAP akan kembali menerapkan strategi cost reduction atau pengurangan biaya untuk menghadapi sentimen tersebut.

Asal tahu saja, penurunan harga batubara membuat laba bersih MBAP tergerus 29,9% (yoy) menjadi US$ 35,28 juta sepanjang tahun lalu. Padahal, penjualan MBAP masih mengalami kenaikan 1,1% (yoy) menjadi US$ 260,84 juta.

Menurut Chandra, berkat strategi cost reduction yang didukung fondasi perusahaan yang kuat, MBAP hanya mengalami penurunan marjin laba bersih sebesar 6% di tahun lalu. Jumlah ini lebih rendah ketimbang rata-rata penurunan harga jual batubara per ton yang mencapai 18,2% secara tahunan.

Baca Juga: Beban penjualan melonjak, laba bersih Mitrabara Adiperdana (MBAP) di 2019 anjlok 29%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×