kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal II, Permintaan Alat Berat Kian Menggeliat


Selasa, 22 Juni 2010 / 08:18 WIB
Kuartal II, Permintaan Alat Berat Kian Menggeliat


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Permintaan alat berat pada kuartal kedua diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan pulihnya permintaan di sektor pertanian, dan pertambangan. Selain itu, proyek infrastruktur dan properti yang sudah mulai berjalan membuat permintaan alat berat akan semakin menanjak. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan produksi alat berat nasional.

Ketua Umum Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) Pratotjo Dewo mengatakan, pada kuartal II 2010 ini memang terlihat peningkatan produksi alat berat. Ini disebabkan karena permintaan alat berat mulai membaik.

"Juni -Juli ini produksi alat berat diperkirakan akan kembali ke posisi tahun 2008 dimana produksi alat berat nasional bisa mencapai 350 unit per bulan," ujar Pratotjo.

Ia menambahkan, sebenarnya, peningkatan produksi sudah terlihat sejak awal tahun 2010. Meski begitu, ia mengatakan jumlah produksi alat berat pada kuartal I tahun ini belum kembali seperti produksi tahun 2008.

Pada kuartal I 2010, Pratotjo mengatakan produksi alat berat nasional mencapai 651 unit naik 317% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 156 unit.

Untuk kuartal II tahun ini, pratotjo memperkirakan produksi alat berat nasional akan mencapai sekitar 1.000 unit. Meski masih lebih rendah dari jumlah produksi pada kuartal II tahun 2008 yang sebesar 1.600 unit, tapi jumlah ini sudah naik drastis jika dibanding produksi pada kuartal II tahun lalu yang cuma 220 unit.

Pratotjo bilang dari total produksi ini, sekitar 70% nya masih didominasi permintaan dari sektor pertambangan dan perkebunan. Ia menambahkan, pada tahun 2008 rata-rata produksi alat berat nasional mencapai sekitar 1.500 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×