kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih PT Pindad (Persero) tembus tiga digit


Rabu, 20 Februari 2019 / 18:43 WIB
Laba bersih PT Pindad (Persero) tembus tiga digit


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pindad (Persero) mencapai laba bersih hingga 3 digit sepanjang 2018. Hal tersebut disokong dari kontrak baru yang didapatkan perusahaan pada kuartal IV tahun lalu.

Abraham Mose, Direktur Utama PT Pindad (Persero) menyebutkan bahwa tiga bulan jelang akhir tahun, perusahaan mendapatkan dua kontrak baru yaitu pesanan kendaraan tempur Anoa untuk PBB sebanyak 29 unit dan pesanan dadakan eskavator sebanyak 30 unit. "Jadi dengan kontrak baru di akhir tahun itu laba bersih kami sebelum diaudit sudah tembus 3 digit," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (20/2).

Dengan begitu, sepanjang tahun lalu ia bilang bahwa nilai kontrak yang didapatkan perusahaan sebesar Rp 5,3 triliun. Sedangkan untuk penjualan sendiri disebutkan mencapai Rp 2,3 triliun. Sayang, untuk laba bersih ia masih belum bisa memberikan angka pastinya.

Dari pendapatan tersebut, ia bilang komposisi ekspor masih kecil. Oleh dari itu pula perusahaan sedang berupaya untuk terus penetrasi pada pasar ekspor seperti Amerika, Filipina, dan pasar Timur Tengah. Dengan langkah tersebut diharapkan kontribusi pendapatan dari ekspor bisa tumbuh menjadi 20%.

Berbekal capaian kinerja sepanjang tahun lalu, Abraham juga bilang akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya sebesar 7%. "Mudah-mudahan saat closing meeting sudah fix dan kemudian bisa lakukan RUPS," tuturnya.

Untuk tahun ini sendiri, Abraham menyebutkan untuk target kontrak perusahaan membidik hingga mendekati Rp 6 triliun. Sedangkan untuk penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 2,9 triliun dan Rp 154 miliar.

Dengan target tersebut, perusahaan juga akan mencoba meningkatkan kapasitas produksi amunisinya. Ia bilang bahwa pada akhir Febuari atau awal Maret nanti perusahaan akan coba meresmikan 6 gedung pabrik baru untuk menambah kapasitas produksi amunisi di Malang.

Adapun dengan rencana tersebut nantinya diharapkan mampu memproduksi 350 juta butir amunisi tiap tahunnya. Sedangkan untuk saat ini disebutnya perusahaan mampu memproduksi 120 juta butir tiap tahunnya. "Jadi ini sekaligus mengejar kebutuhan TNI dan Polri yang tiap tahunnya membutuhkan 500 juta butir per tahunnya dan ini belum bicara soal ekspor ya," jelasnya.

Selain investasi tersebut, PT Pindad (Persero) juga akan melakukan investasi untuk perluasan untuk lini produksi alat berat dan listrik. "Juga investasi fasilitas motor dan mobil listrik," tambahnya.

Untuk rencana investasi tersebut, Abraham bilang dananya masih dalam rangkaian PNM yang diterima pada 2015 lantaran baru berjalan di tahun realisasi implementasinya. Walaupun begitu, ia bilang juga sedang mencoba mengusulkan PNM baru sehingga bisa meningkatkan produksi dari produknya. "Kami sedang coba usulkan, mudah-mudahan mendapatkan PNM baru. Namun, ini masih global jadi belum bisa saya sebutkan angkanya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×