Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) mencetak kinerja keuangan yang mentereng di semester I-2022. Pada periode tersebut, TINS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,08 triliun.
Asal tahu saja, dengan realisasi tersebut, maka laba TINS melonjak naik 301% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Melesatnya laba bersih TINS sejalan dengan naiknya pendapatan. TINS berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 7,47 triliun atau naik 27% jika dibandingkan periode semester I-2021 yang hanya Rp 5,87 triliun.
Dengan pendapatan yang naik, laba operasi TINS juga terkerek 127% secara tahunan menjadi Rp 1,42 triliun di enam bulan pertama 2022.
Baca Juga: Laba Bersih Timah (TINS) Melambung 301% di Semester I-2022
Di sisi lain, kinerja operasional TINS mengalami penurunan. Produksi bijih timah misalnya, pada semester I-2022 tercatat sebesar 9.901 metrik ton (Mton) atau turun 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 11.457 Mton.
Dari jumlah tersebut, 39% atau 3.829 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 61% atau 6.072 ton berasal dari penambangan laut.
Produksi logam timah di periode ini juga turun sebesar 26% menjadi 8.805 Mton dari periode enam bulan pertama 2021 sebesar 11.915 Mton.
Adapun penjualan logam timah tercatat sebesar 9.942 Mton atau turun sebesar 21% dibandingkan periode enam bulan pertama 2021 sebesar 12.523 Mton.
Untungnya, harga jual logam timah mengalami kenaikan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani mengatakan, meningkatnya laba bersih TINS didukung karena cantiknya performa harga jual logam timah selama periode enam bulan pertama 2022. Harga jual rerata logam timah pada semester I-2022 sebesar US$ 41.110 per Mton atau melonjak 48% secara tahunan.
Sebagai perbandibandingan, harga jual logam timah pada enam bulan pertama 2021 hanya US$ 27.858 per Mton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
