kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bersih Triputra Agro (TAPG) Tumbuh 158% pada Tahun 2022


Selasa, 16 Mei 2023 / 16:00 WIB
Laba Bersih Triputra Agro (TAPG) Tumbuh 158% pada Tahun 2022
ILUSTRASI. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2022.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2022. Laba bersih emiten kelapa sawit ini melesat 158% mencapai Rp 3,09 triliun. 

Hal ini didorong dari kenaikan pendapatan perseroan sebesar 49% menjadi Rp 9,35 triliun di tahun 2022. Di tahun sebelumnya pendapatan perseroan sekitar Rp 6,28 triliun.  

Direktur TAPG Erida menjelaskan peningkatan kinerja didorong oleh tiga hal utama yakni peningkatan produksi, mayoritas umur tanaman berada pada usia produktif, serta implementasi best agronomy practice ditambah penggunaan teknologi yang mendukung proses produksi.

Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Catatkan Penurunan Pendapatan dan Laba pada Kuartal I 2023

Pada tahun 2022, produksi TBS dari dari kebun inti meningkat 21% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 3,2 juta ton. Adapun rata-rata umur tanaman yang mencapai 12 tahun.

Perseroan juga mencatatkan, penjualan CPO di tahun 2022 tercatat sebesar Rp 8,14 triliun atau naik 52% dan Palm Kernel (PK) mencapai  Rp 1,16 triliun atau tumbuh 42% dari tahun 2021. 

Pada tahun 2022, harga komoditas masih berada pada level yang relatif baik juga didukung oleh peningkatan harga komoditas global dan berpengaruh langsung pada performa TAPG. 

Harga jual crude palm oil (CPO) meningkat hingga 32% menjadi Rp 12.211 per kg dibandingkan tahun sebelumnya sekitar Rp 9.274 pee kg, sedangkan harga jual Palm Kernel (PK) juga mengalami peningkatan harga yang sebesar 13% menjadi Rp 8.209 per kg di tahun 2022. 

 

Dari sisi aset, TAPG  mencatatkan adanya kenaikan aset 17% menjadi Rp 14,5 triliun yang disebabkan oleh kenaikan aset lancar dan interest in joint venture.

Sementara total kewajiban turun 12% menjadi Rp 4,1 triliun yang dipicu oleh cicilan dan percepatan pembayaran pinjaman dari bank yang langsung berdampak pada penurunan beban keuangan dan masih sejalan dengan program perseroan untuk memperkuat struktur keuangan. 

Dari pos ekuitas TAPG mencatatkan adanya kenaikan ekuitas 34% mencapai Rp 10,4 triliun seiring peningkatan laba setelah pajak yang diperoleh perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×