Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. PT Inhutani V optimis bisa mencapai target laba tahun ini yang dipatok sebesar Rp 10,7 miliar. Bahkan, perusahaan pelat merah tersebut optimis target tersebut bisa bisa terlampaui yakni menjadi Rp 11 miliar. Jumlah ini naik 928,03% atau hampir 10 kali lipat dari laba tahun lalu, yakni Rp 1,07 miliar.
Endro Siswoko, Direktur Utama Inhutani V mengatakan kontribusi laba terbesar berasal dari bagi hasil tanaman tumpang sari dengan masyarakat sekitar areal lahan perusahaan plat merah ini.
"Dari karet dan singkong, marjinnya sekitar 40%. Sebelumnya tidak dapat apa-apa (dari lahan tersebut)," ujar Endro saat dihubungi KONTAN beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, selama bertahun-tahun, Inhutani V tidak bisa mengoperasikan lahan miliknya karena berkonflik dengan masyarakat.
Sejak tahun lalu, BUMN tersebut berhasil menggandeng masyarakat untuk menjalin kemitraan dengannya. "Masyarakat boleh menanam tumpang sari tapi juga harus menanam tanaman pokok kehutanan," kata Endro.
Tahun ini, Endro bilang, perusahaannya menargetkan pendapatan hingga Rp 16 miliar. Jumlah ini naik 68,4% dibandingkan nilai pendapatan perusahaan tersebut tahun lalu, sebesar Rp 9,5 triliun.
Pada tahun depan, Inhutani V optimis bisa meraup pendapatan hingga dua kali lipat. "Tahun depan ditargetkan pendapatan mencapai Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar," kata dia.
Untuk mencapai target pendapatan di tahun depan, perusahaan ini akan menambah penanaman kayu sengon, jati dan karet di tahun depan seluas 2.300 ha. Selain itu juga ada langkah lain yaitu akan menambah penanaman singkong seluas 5.000 ha.
Endro bilang, dalam kurun waktu dua tahun mendatang, perusahaannya akan berkonsentrasi untuk mengarahkan penjualan karet dan singkong masyarakat melalui Inhutani V.
Selama ini, kata Endro, masyarakat masih menjual sendiri-sendiri hasil kebunnya kepada pemberi modal. Akibatnya, harga yang diterima tidak ekonomis.
Jika ketersediaan bahan baku, khususnya singkong sudah cukup dan kontinuitasnya terjamin, Inhutani V akan berupaya mengembangkan usaha tersebut lebih lanjut, yaitu membangun pabrik pengolahan. "Sekarang lebih ke pembinaan masyarakat agar mau menanam bibit unggul dan jangan dengan sistem ijon," kata Endro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News