kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lakukan perampingan, Lotte Chemical Titan (FPNI) laksanakan likuidasi anak usaha


Rabu, 01 Juli 2020 / 18:51 WIB
Lakukan perampingan, Lotte Chemical Titan (FPNI) laksanakan likuidasi anak usaha
ILUSTRASI. PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI). Dok FPNI


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) laksanakan likuidasi anak perusahaan yang berstatus tidak aktif (dormant) dalam Grup. Upaya ini dilakukan FPNI untuk perampingan jumlah anak usaha. 

Direktur Utama Lotte Chemical Titan, Kang Jongwon menjelaskan bahwa laporan keterbukaan informasi yang disampaikan berisi atas dimulainya proses penutupan anak perusahaan berstatus tidak aktif atau dormant dari PT Lotte Chemical Titan. 

Baca Juga: Lotte Chemical Titan (FPNI) Membidik Produsen Jeriken

Mengacu pada rencana likuidasi beberapa anak perusahaan berstatus dormant dari PT Lotte Chemcial Titan dan dimulainya proses likuidasi PT Titan Trading, salah satu anak perusahaan. Kang Jongwon menyatakan dengan ini perseroan memberitahukan bahwa anak perusahaan tidak langsung, South Wealth Finance Limited (SWFL) pada 30 Juni 2020 dalam proses penutupan perusahaan (likuidasi). 

"South Wealth Finance Limited adalah anak perusahaan dari Chemical Brothers Limited yang merupakan bagian anak perusahaan tidak langsung dari perseroan," jelasnya dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/7). 

Baca Juga: Jaga kinerja, Lotte Chemical Titan (FPNI) getol kejar pelanggan baru

Kang Jongwon menjelaskan SWFL didirkan pada 3 Juli 2001 di British Virgin Island sebagai perusahaan induk investasi. Adapun penutupan SWFL merupakan bagian dari pelaksanaan perampingan untuk mengurangi jumlah anak perusahaan tidak aktif dalam Grup. 

"Likuidasi SWFL tersebut tidak mengakibatkan dampak terhadap kegiatan operasional atau dampak material terhadap kondisi keuangan, pendapatan, net asset atau kelangusungan usaha untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020," tutup Kang Jongwon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×