kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lancarkan distribusi, enam kapal khusus ternak beroperasi tahun ini


Rabu, 30 Mei 2018 / 13:16 WIB
Lancarkan distribusi, enam kapal khusus ternak beroperasi tahun ini
ILUSTRASI. Kapal Tol Laut


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya melancarkan distribusi ternak dari daerah produsen ke daerah konsumen, enam kapal khusus ternak siap beroperasi untuk melayani pengangkutan ternak.

"Adanya kapal khusus angkutan ternak ini menjadi salah satu instrumen moda angkutan untuk mendistribusikan ternak dari daerah produsen ke daerah konsumen," ujar Fini Murfiani, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan seperti yang tertera dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (30/5).

Kapal khusus ternak tidak hanya sebagai alat angkut, tetapi menurut Fini, lebih sebagai representasi pemerintah untuk mulai menata perdagangan dan lalu lintas pemasukan dan pengeluaran ternak di wilayah sentra ternak menuju daerah konsumen.

Fini menjelaskan, sebelumnya kapal khusus angkutan ternak baru ada satu, yaitu KM Camara Nusantara 1 dengan trayek Kupang/Waingapu - Tanjung Priok DKI Jakarta. Saat ini Kementerian Perhubungan telah meluncurkan kembali enam kapal khusus angkutan ternak, sehingga jumlah kapal khusus ternak menjadi enam unit yang akan beroperasi dari daerah NTT, NTB dan Bali ke wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bengkulu, Kalsel, Kaltim dan Sulsel.

Pada bulan Mei 2018 telah dioperasionalkan tiga unit kapal, yaitu KM Camara Nusantara 3 dengan trayek Kupang NTT menuju Tanjung Priok Jakarta dan Bengkulu. Kemudian KM Camara Nusantara 4 dengan trayek NTB yakni Bima, Badas, Lembar, menuju Pare-pare Sulawesi Selatan dan Balikpapan Kalimantan Timur.

KM Camara Nusantara 6 juga telah beroperasi yang akan memperkuat trayek NTB menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Pada 25 Mei 2018, pun telah diluncurkan pelayaran perdana dua kapal ternak yaitu KM Camara Nusantara 2 dengan trayek NTT yakni Kupang, Wini, Atapupu, menuju Tanjung Priok Jakarta. Lalu terdapat KM Camara Nusantara 5 yang berpangkalan di Celukan Bawang Buleleng Bali menuju Tanjung Priok Jakarta dilanjutkan menuju Kupang NTT kemudian menuju Samarinda Kalimantan Timur.

Sejak tahun 2016 sampai saat ini, Kapal Khusus Ternak Camara Nusantara 1 tercatat telah berlayar 48 kali dan telah mengangkut ternak sebanyak 24.235 ekor dari Pelabuhan Tenau Kupang ke Pelabuhan Tanjung Priok, DKI Jakarta. Loading Factor kapal mencapai 100%.

Fini menjelaskan, kapal khusus ternak didesain khusus untuk mengangkut ternak, sesuai kaidah kesejahteraan hewan (animal welfare) sehingga menekan tingkat stress ternak, sehingga mampu menjaga bobot ternak dari susut yang berlebihan.

Selain itu, dengan jaminan asuransi setiap tarif angkutan ternak yang dibayar, pemilik ternak lebih terjamin terhindar kerugian di dalam setiap pelayaran. “Dengan adanya dokter hewan di kapal tersebut, kesehatan ternak betul-betul dijaga dengan baik,” ucap Fini.

Pemanfaatan kapal khusus ternak ini juga akan dioptimalkan untuk mengisi muatan balik kapal dengan produk yang dibutuhkan di daerah produsen, sehingga terjadi peningkatan hubungan perdagangan yang lebih baik antar daerah. Ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pemanfaatan dari pola ships follow the trade menjadi ships promote the trade.

Fini menjelaskan, sebagai suatu jasa layanan publik keberadaan kapal ternak ini juga harus disertai sosialisasi bagi para calon pengguna kapal yang disertai juga perhitungan ekonomi bidang peternakan terkait manfaat dan keuntungan pemanfaatan kapal tersebut. Selanjutnya, perlu peran aktif pemerintah daerah yang harus memberikan pemahaman kepada pelaku usaha calon pengguna kapal di daerahnya agar bersinergi dengan pemangku kepentingan di wilayah tersebut.

“Dengan adanya kapal khusus ternak ini kita berharap keberadaan ternak dan dinamika ketersediaan ternak di Indonesia dapat terpantau dengan baik, sehingga kebijakan yang diambil pemerintah dalam penyediaan daging sapi menjadi lebih optimal,” tandas Fini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×