Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Laos tergolong pendatang baru dalam tanaman karet. Negara yang terkenal dengan tanaman rempahnya itu kini mulai melakukan penanaman diatas lahan seluas 200.000 hektare. Nantinya, Laos menggandeng Indonesia untuk pembudidayaannya, yaitu cara mengelola dan cara melakukan penyadapan.
Terkait hal itu, Direktur Tanaman Tahunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Mukti Sardjono mengungkapkan, untuk sektor perkebunan, khususnya tanaman karet, nantinya Laos akan coba membudidayakan karet dengna menggunakan benih karet dari dalam negeri.
Selama ini, Laos menggunakan benih karet dari China. “Mereka bilang waktu tanamnya lama butuh waktu 7 tahun untuk disadap karena ada masa non produktifnya 1 tahun, kita kan 4-5 tahun sudah bisa disadap,” ujarnya.
Menurut Mukti, Laos terkesan dengan kebun karet yang ada di Bandung Barat yang dikunjunginya beberapa waktu lalu.
Sekadar mengingatkan, Indonesia dan Laos sepakat untuk menjalin kerjasama di sektor pertanian, terutama dalam pengadaan benih-benih tanaman pangan dan karet; serta pengelolaannya. Rencananya, kedua negara juga akan menjalin kerjasama dalam pembangunan industri benih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News