Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Laos bukan hanya berniat untuk bekerjasama dalam hal pengadaan benih saja dengan Indonesia, tetapi juga ingin belajar mengenai pola distribusi benih yang dilakukan di dalam negeri.
“Rencananya juga akan ada joint venture untuk industri benih, terutama tanaman padi dan bibit karet, mereka mau mengembangkan karet juga katanya,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto.
Hanya saja, ketika ditanya berapa kira-kira nilai kerjasama dan potensi kapasitas terpasang pabrik tersebut tersebut, Gatot belum bisa menaksirnya.
Sekadar mengingatkan, Indonesia dan Laos sepakat untuk menjalin kerjasama di sektor pertanian, terutama dalam pengadaan benih-benih tanaman pangan dan karet; serta pengelolaannya. Rencananya, kedua negara juga akan menjalin kerjasama dalam pembangunan industri benih.
Dalam nota perjanjian kerjasama (MoU) bilateral yang diteken Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Pertanian dan Kehutanan Laos H.E. Sitaheng Rasphone, kedua negara sepakat untuk bekerja sama di bidang perbenihan jagung, kedelai, dan padi.
Asal tahu saja, Laos tergolong pendatang baru dalam tanaman karet. Negara yang terkenal dengan tanaman rempahnya itu kini mulai melakukan penanaman diatas lahan seluas 200.000 hektare. Nantinya, Laos menggandeng Indonesia untuk pembudidayaannya, yaitu cara mengelola dan cara melakukan penyadapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News