Reporter: David Oliver Purba | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk ingin memperbesar penjualan ekspor krimer. Saat ini porsi ekspor krimer baru 10% dari total penjualan. Tahun ini, Lautan Luas tengah mempersiapkan peningkatan kapasitas produksi krimer.
Rencana ini direalisasikan melalui anak usaha yakni PT Lautan Natural Krimerindo. Lautan Natural akan memperbesar pabrik krimer yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. "Kapasitas hampir penuh, makanya kami perluas," kata Head of Corporate Communication PT Lautan Luas Tbk Ridwan Adipoetra kepada KONTAN, Senin(24/8).
Kelak saat pengembangan pabrik rampung, total kapasitas produksi krimer akan meningkat dari 21.600 ton krimer per tahun menjadi 61.600 ton krimer per tahun. Lautan Luas mengucurkan dana investasi sebesar US$ 30 juta.
Rancangan Lautan Luas, pengembangan pabrik selesai tahun 2016 dan bisa berproduksi awal tahun 2017. Saat ini, perusahaan berkode saham LTLS di Bursa Efek Indonesia tersebut sedang dalam tahap memasang tiang pancang pembangunan pabrik.
Lautan Luas yakin potensi pasar krimer untuk kebutuhan minuman sangat besar. Perusahaan itu juga menilai porsi penjualan krimer ekspor mereka yang masih 10% ketimbang domestik 90%, sebagai potensi menjanjikan untuk berkembang. Lautan Luas ingin mengincar negara tujuan ekspor baru di kawasan Asia. Salah satunya Taiwan.
Tak cuma mengembangkan pabrik krimer, Lautan Luas juga tengah mempersiapkan pembangunan pabrik pemanis alami alias fruktosa cair. Ini adalah rencana yang perusahaan itu gadang sejak 2014.
Kini manajemen Lautan Luas menyiapkan lahan 11 hektare (ha) di Kawasan Industri Modern Cikande, Banten. Perusahaan itu mengalokasikan dana investasi US$ 40 juta. Rencana mereka adalah membangun pabrik berkapasitas 100.000 ton fruktosa cair per tahun.
Saat ini, Lautan Luas sedang dalam proses mematangkan lahan yang akan dibangun pabrik. Perusahaan itu berharap, pembangunan pabrik rampung pada tahun 2017.
Masih ada lagi satu rencana ekspansi lain, yakni meningkatkan kapasitas warehouse alias gudang penyimpanan. Tahun ini juga, Lautan Luas akan membuka gudang penyimpanan berkapasitas 80.000 ton di Tanjung Priok, Jakarta. Nilai investasi gudang tersebut Rp 150 miliar.
Nah, sembari menanti pengembangan pabrik krimer dan pembangunan pabrik fruktosa rampung, Lautan Luas mengandalkan bisnis yang ada di tahun ini. Keempat bisnis itu adalah penjualan water treatment, produk makanan dan minuman, produk perawatan pribadi serta produk pertanian. Sayangnya Ridwan tak menyebutkan perincian kontribusi dari masing-masing bisnis itu.
Yang pasti, sepanjang semester I-2015, Lautan Luas mencetak penjualan Rp 3,32 triliun. Nilai penjualan itu naik 13,9% dari semester I-2014 yakni Rp 2,92 triliun. Namun laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di semester I-2015 tercatat melorot 70,48% dari Rp 131,55 miliar menjadi Rp 38,83 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News