Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) memastikan masih ada sekitar 9-10 unit aset bekas Giant Store yang akan dilego demi memperbaiki posisi kinerja keuangan.
Presiden Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan, hingga saat ini masih terdapat beberapa aset ex-Giant.
"Kita masih punya aset-aset x-Giant, gedung-gedung yang kosong yang memang kita maksimalkan kalau memang ada buyer atau peminat yang mau membeli," ujar Wahyu seusai Public Expose, Rabu (4/12).
Baca Juga: DFI Retail Nusantara (HERO) Bakal Genjot Ekspansi Guardian dan IKEA di 2025
Wahyu menjelaskan, melalui strategi ini pihaknya menargetkan dapat memperbaiki posisi keuangan.
Wahyu menjelaskan, perusahaan telah mengalihkan segmen bisnis Hero Supermarket kepada afiliasinya PT Hero Retail Nusantara per akhir Juni 2024. Dengan demikian, ke depannya HERO akan berfokus untuk pengembangan operasional bisnis Guardian dan IKEA di Indonesia.
"(Masih ada) sekitar 9 atau 10 unit tersebar di Sumatera, Pekanbaru, Manado. Kita selalu open bahwa kalau ada yang tertarik kita bisa lakukan pembicaraan," jelas Wahyu.
Kontan mencatat, HERO mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 868,42% dengan nilai Rp 184 miliar jika dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun lalu sebesar Rp 19 miliar.
Dari sisi pendapatan, HERO juga mencatatkan kenaikan sebesar 2,73% dengan nilai Rp 3,38 triliun jika dibandingkan dengan pendapatan periode kuartal III-2023 lalu senilai Rp 3,29 triliun.
Pendapatan hingga akhir September 2024 ini disumbang dari sektor eceran senilai Rp 3,69 triliun. Kemudian pendapatan konsinyasi sebesar Rp 521,81 miliar, serta pendapatan rumah makan senilai Rp 161,34 miliar.
Kemudian ketiga pendapatan ini dikurangi dengan potongan rambat Rp 706,16 miliar dan biaya konsinyasi sebesar Rp 289,27 miliar.
Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan di kuartal III-2024 juga mengalami peningkatan 1,25% dengan nilai Rp 1,95 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,926 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News