Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penanaman tiang pancang atau ground breaking proyek kereta api Trans Sulawesi rupanya memberi berkah tersendiri bagi PT LEN Industri. Perusahaan plat merah itu ketiban rezeki nomplok menjadi penanggungjawab persinyalan untuk rangkai kereta api yang akan menghubungkan seluruh pulau Sulawesi tersebut.
Hanya, LEN tidak akan menggarap semua proyek persinyalan. "Kalau dari nilai proyek tahap I Rp 9,65 triliun, untuk persinyalan, kami dapat sekitar 10% sampai 20%," terang Toni Surakusumah, Marketing Director LEN Industri Railway System kepada KONTAN, Selasa (12/8).
Meski proses ground breaking sudah dilakukan sejak kemarin (12/8), LEN baru akan mengerjakan proyek persinyalan pada awal tahun 2015. Pasalnya proyek ini masih belum tuntas dari sisi pembebasan lahan. Dari total 145 hektare (ha) lahan yang dibutuhkan, hingga saat ini baru 30 ha lahan saja yang berhasil dibebaskan.
Oleh karena, baru pada tahun depan, LEN mulai beraksi. Perusahaan ini akan mulai melakukan pengadaan barang untuk persinyalan pada awal tahun 2015.
LEN malah sudah pasang target bisa merampungkan proyek sinyal Trans Sulawesi ini hanya dalam tempo dua tahun setelah proses pengadaan. Asal tahu saja, target tempo pengerjaan itu lebih cepat dari tempo pengerjaan proyek persinyalan kereta api di Jawa yang biasanya memakan waktu sekitar tiga tahun.
Toni beralasan, kondisi fisik lapangan yang membedakan lama pengerjaan persinyalan. "Kalau kami bekerja di jalur baru lebih cepat karena kami enggak harus menyesuaikan dengan jalur yang ada," beber Toni.
Sebagai informasi, dalam proyek kereta api Trans Sulawesi ini pemerintah menganggarkan dana sekitar Rp 100 triliun. Rencananya proyek kereta api itu akan menghubungkan seluruh wilayah Sulawesi dari arah Utara, Barat dan Selatan.
Trans Sulawesi bakal menjadi moda transportasi kereta api pertama di Sulawesi. Moda transportasi ini ini ditargetkan bisa mengangkut 4.676 orang per hari dan 12.334 ton barang per hari.
Pemerintah merencanakan, pembangunan jalur kereta api tahap I akan direalisasikan dari Makassar menuju Parepare sepanjang 145 kilometer (km). Dalam menuntaskan tahapan itu pemerintah sudah menganggarkan dana sekitar Rp 9,65 triliun. Pemerintah menggunakan skema public privat partnership.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News