CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.926   -32,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Lenovo Sasar Kelas Atas


Rabu, 26 Juni 2013 / 07:35 WIB
Lenovo Sasar Kelas Atas
ILUSTRASI. Perumahan Ciputra. KONTAN/Baihaki/08/05/2018


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. Prospek bisnis ponsel yang makin menjanjikan di tanah air membuat produsen komputer asal Chinai yang terjun di bisnis ponsel, Lenovo percaya diri memperluas pasar ponsel ke segmen premium. Padahal, pasar ponsel premium lokal saat ini masih dipegang Samsung, BlackBerry dan Apple.

Namun Presiden Direktur Lenovo Indonesia Sandy Lumy optimistis dengan kehadiran ponsel premium K900 berbanderol Rp 4,9 juta, bisa menarik perhatian konsumen Indonesia. "Fitur dan spesifikasi yang ada dalam ponsel premium kami kompetitif," katanya usai peluncuran K900 kemarin.
Sayang, Sandy enggan menyebutkan berapa target penjualan untuk ponsel premiumnya ini. Yang jelas, klaimnya, di China, ponsel Lenovo sudah menduduki dua besar.

Namun secara umum, Lenovo ingin memperbesar pangsa pasar ponsel pintar di pasar doemstik. Saat ini, Sandy mengklaim Lenovo sudah menguasai sekitar 5% pangsa pasar ponsel pintar di tanah air. Nah, dengan kehadiran produk-produk terbaru Lenovo, termasuk K900, ia menargetkan sampai akhir tahun ini pangsa pasar Lenovo di pasar ponsel pintar nasional bisa mencapai 10% atau sanggup terjual sebanyak satu juta unit ponsel sampai akhir 2013.

Supaya target tercapai, Lenovo tak cuma melansir ponsel premium tapi juga enam ponsel pintar bagi kalangan menengah bawah dengan kisaran harga Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per unit.

Namun enam model anyarnya ini masih belum ada di pasaran. "Mungkin akan ada di pasaran pada akhir Juli," katanya. Keterlambatan ini akibat adanya Peraturan Menteri Perdagangan No.82/2012 tentang Ketentuan Impor Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet dimana setiap ponsel impor salah satu syaratnya harus menyertakan buku petunjuk dalam Bahasa Indonesia. "Aturan ini membuat proses Lenovo sampai di pasar bisa terlambat dua bulan," katanya. Rupanya, inilah yang membuat ponsel Lenovo sempat menghilang sebulan di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×