kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Likuidasi, Hooq menutup layanan di Indonesia mulai 30 April


Selasa, 28 April 2020 / 11:08 WIB
Likuidasi, Hooq menutup layanan di Indonesia mulai 30 April
ILUSTRASI. Video on demand Hooq akan menutup layanannya di Indonesia pada 30 April mendatang


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Video on demand Hooq akan menutup layanannya di Indonesia pada 30 April mendatang. Kabar ini dikonfirmasi oleh Guntur Siboro, Head of Hooq Indonesia.

"Rencananya begitu (ditutup 30 April)", kata Guntur kepada KompasTekno, Selasa (28/4). Menurut Guntur, penutupan layanan Hooq karena para pemegang saham Hooq sudah melakukan pengajuan likuidasi di Singapura pada 27 Maret lalu.

Dilaporkan Channel News Asia, pemegang saham mayoritas Hooq yakni Singapore Telecommunication (Singtel) mengajukan likuidasi, karena pertumbuhan bisnis yang kurang maksimal untuk menutup biaya operasional.

Baca Juga: HOOQ telah menjaring lebih 80 juta pengguna hingga Januari 2020

Singtel memegang 76,5% saham di Hooq. Perwakilan Hooq Asia mengatakan bahwa perubahan pasar membuat model bisnis yang mereka terapkan terseok. "Penyedia konten global maupun lokal semakin tinggi, biaya konten tetap tinggi, dan kemampuan membayar pelanggan di negara berkembang secara perlahan-lahan mulai tumbuh dengan semakin banyaknya pilihan," kata perwakilan Hooq.

Guntur mengatakan, kemungkinan para pemegang saham ingin lebih fokus pada bisnis inti mereka masing-masing, di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil saat ini. Untuk nasib pengguna, Hooq sudah tidak membebankan biaya apa pun ke pengguna yang sudah ada (existing) sejak akhir Maret lalu. "Sudah tidak ada aktivasi pelanggan baru juga," terang Guntur.

Baca Juga: Operator Telekomunikasi Sambut Berkah Ramadan

Setelah masuk proses likuidasi, Guntur mengatakan tidak akan lagi ada kerja sama bundling dengan mitra di berbagai negara. Selama ini, Hooq bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Telkom yang menawarkan bundling untuk pelanggan IndiHome.

Hooq juga bekerja sama dengan Grab untuk memberikan layanan video streaming di platform Grab. Untuk diketahui, Hooq merupakan layanan video on demand yang berbasis di Singapura dan merupakan perusahaan patungan Sony Pictures, Warner Bros, dan Singtel. Layanan ini hadir pertama kali pada Januari 2015 di beberapa negara Asia, seperti Filipina, Thailand, India, Indonesia, dan Singapura. (Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hooq Tutup Layanan di Indonesia 30 April, Ini Sebabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×