kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Lima Pilar Resources Akuisisi Perusahaan Minyak Jelantah ARKAD


Senin, 20 Mei 2024 / 11:48 WIB
Lima Pilar Resources Akuisisi Perusahaan Minyak Jelantah ARKAD
ILUSTRASI. Pekerja PT ARKAD memeriksa kondisi minyak jelantah/Used Cooking Oil


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Lima Pilar Resources (LPR), perusahaan induk yang berfokus pada sektor energi dan logistik, mengumumkan aksi akusisi terhadap Perusahaan penyedia energi sirkular di Indonesia, PT Arkad Niaga Indonesia (ARKAD).

Arkad adalah Persahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) dan produsen minyak yang berasal berbasis limbah ban bekas (Tire Pyrolysis Oil/TPO) dan limbah plastik bekas (Plastic Pyrolysis Oil/PPO).

Dengan akusisi kepemilikan saham ini, LPR akan menjadi pemegang saham pengendali pada Arkad. Direktur Utama LPR, Hanny Hendarso mengatakan, aksi korporasi ini dilakukan untuk memperkuat posisi LPR sebagai penyedia solusi energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin berkembang.

“Kami ingin mempercepat pertumbuhan energi sirkular dengan meningkatkan kapasitas energi terbarukan yang berbasis material yang sudah tidak layak pakai, konsep ini disebut sebagai energi sirkular," kata Hanny dalam keterangan resmi, Jumat (17/5).

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor ini. Dengan aksi korporasi ini maka diharapkan menjadi salah satu strategi percepatan penyediaan solusi energi alternatif yang berdampak positif pada bisnis perusahaan dan kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, Hanny mengungkapkan untuk mengoptimalkan proses daur ulang dan meningkatkan efisiensi energi, LPR akan menggariskan strategi yang berfokus pada inovasi teknologi dan pengembangan produk baru. Hal ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah lingkungan yang semakin menjadi tantangan kritis di era modern.

“Saat ini permintaan ekspor tinggi dan tren-nya meningkat, dalam waktu dekat ini kami akan membangun pusat penelitian dan pengembangan energi alternatif di kawasan Marunda, Jakarta. Hal ini kami lakukan untuk mendorong inovasi dan pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan.” tutup Hanny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×