kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lion Super Indo getol ekspansi keluar Jakarta


Sabtu, 29 Agustus 2015 / 12:51 WIB
Lion Super Indo getol ekspansi keluar Jakarta


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Persaingan bisnis ritel modern di pasar domestik semakin sengit. Para pebisnis terus berupaya menambah gerai penjualan sebagai langkah untuk bisa bertahan di bisnis ritel.

Begitu pula yang dilakukan PT Lion Super Indo, pengelola gerai supermarket Superindo. Sejatinya, Jakarta masih menjadi portofolio utama Superindo untuk ekspansi gerai. Namun, sesaknya persaingan di ibukota membuat perseroan mulai melirik daerah lain.

"Kami mulai melihat ke secondary city yang juga prospektif," ujar . Yuvlinda Susanta, Department Head of Corporate Communication & Sustainability Lion Super Indo kepada KONTAN, (28/8).

Seperti yang baru saja dilakukan perseroan hari ini. Kemarin manajemen membuka gerai Superindo di Tegal, Jawa Tengah. Ini merupakan gerai Superindo pertama di Tegal, sekaligus gerai ke-127 yang dimiliki Superindo di seluruh Indonesia.

Seperti gerai-gerai sebelumnya, manajemen memiliki kebijakan untuk membuka getai diatas lahan minimal 1.200 meter persegi dengan nilai investasi sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar.

Sama seperti peritel lain, Super Indo juga memiliki produk sendiri alias private label. Produk private label di supermarket itu baru memenuhi 10% dari total unit produk yang dijajakan.

Jawa sudah, kini wilayah lain. Yuvlinda bilang, sisa tahun ini manajemen mulai melirik wilayah Sumatera. "Dalam waktu dekat, mungkin bulan depan akan kami buka di Lampung," imbuhnya.

Sebab, manajemen menilai kawasan Sumatera, apalagi di titik tertentu sangat prospektif. Sebelumnya, manajemen juga telah membuka gerai di Palembang.

Hasilnya ternyata cukup positif. Oleh sebab itu, hal yersebut menjadi alasan membuka gerai Superindo di Lampung.

Manajemen paham jika tahun ini bukan tahun yang prospektif untuk dunia usaha. Namun, bukan berarti hal ini menjadi halangan. "Gerai akan terus kami buka, yang jelas targetnya untuk tahun ini lebih dari sepuluh," imbuhnya.

Guna mensiasati tekanan makro dan melemahnya daya beli masyarakat, manajemen gencar melakukan promosi. Meski bisa menggerus marjin, promosi memang yang paling lazim dilakukan oleh para peritel.

"Kuncinya, promosi harus dilakukan secara konsisten. Setiap minggu pasti ada promosi dari kami. Karena sekarang yang terpenting, adalah bagaimana menjaga loyalitas konsumen," jelas Yuvlinda.

Sayang, dia enggan merinci target kinerjanya tahun ini. "Yang pasti tetap on track, karena Bisa dilihat dari penjualan ramadhan kemarin yang kondisi makro sudah melemah tapi penjualan kami bisa tetap mencapai target," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×