Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mendukung geliat industri pertambangan, Guangxi Liugong Machinery Ltd bersama PT Intraco Penta Tbk (INTA) meluncurkan fasilitas Component Rebuilt Center (CRC).
Vice President Guangxi Liugong Machinery Ltd Luo Guobing mengungkapkan, peluncuran fasilitas CRC di Balikpapan merupakan bagian dari penetrasi bisnis yang dilakukan perusahaan. Selain itu, pemilihan Balikpapan didasarkan karena kota tersebut merupakan salah satu pusat penghasil batubara di Indonesia. Kehadiran fasilitas ini diyakini akan menunjang purna jual alat berat.
"Sektor pertambangan saat ini sedang menggeliat, dan berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi. Ini perlu terus didukung agar dapat semakin meningkat kontribusinya, termasuk dengan penyediaan layanan purna jual yang memadai," kata Guobing dalam keterangan resmi, Rabu (1/3).
Menurutnya, kehadiran fasilitas CRC akan menjawab kebutuhan pelaku usaha pertambangan. Jika terjadi gangguan pada alat, tidak perlu menunggu unit baru atau suku cadang baru. Namun, bisa memanfaatkan alat yang ada.
Baca Juga: RMK Energy (RMKE) Angkut 623,99 Ribu Ton Batubara pada Januari 2023
Guobing menjelaskan, melalui fasilitas ini, komponen alat berat yang rusak dapat diganti dengan komponen rekondisi. Langkah ini juga bisa meminimalkan downtime mesin, meningkatkan produkivitas hingga penghematan biaya.
Presiden Direktur Liugong Indonesia, Levi Lin menambahkan, pihaknya akan menyediakan komponen standar hasil rekondisi yang sudah di remanufaktur layaknya produk baru.
Adapun komponen yang rusak nantinya diproses kembali menjadi produk rekondisi lagi. Dengan strategi demikian, para penambang bisa lebih efisien untuk mengatasi masalah pada alat berat, baik secara waktu maupun biaya.
"Sebelumnya kami sudah meluncurkan parts distribution center dan services center, dan sekarang fasilitas CRC ini. Kita terus meningkatkan kapasitas di Indonesia, mulai dari kapasitas produk hingga pelayanan purna jual. Tujuannya untuk mendukung geliat pertambangan di Indonesia," kata Levi.
Chief Executive Officer Intraco, Petrus Halim. Menurutnya, Intraco menjalankan program penggantian komponen rekondisi sudah sejak lama, yang disebut dengan program exchange.
"Program exchange itu menegaskan tentang kolaborasi. Mesin pelanggan kita copot diganti dengan komponen rekondisi. Lalu mesin tersebut kita bangun ulang untuk dipasang di alat milik pelanggan lainnya. Kita tukar-tukaran, kolaborasi saling bantu," jelas Petrus.
Baca Juga: FKS Food Sejahtera (AISA) Siapkan Strategi Sambut Momentum Ramadan
Untuk memastikan alat rekondisi tersebut tetap bisa beroperasi sesuai harapan, Intraco punya alat pengujian dynotest. Mesin yang sedang diperbaiki akan diuji coba terlebih dahulu dengan beban tertentu. Sehingga mesin dijamin siap pakai sebelum terjun di tambang.
"Kita berupaya mendukung keberlanjutan operasional perusahaan tambang. Banyak produsen Tiongkok main alat berat, tapi tidak banyak yang mengerti soal layanan purna jual. Fasilitas CRC ini akan menjadi garansi, yang dalam jangka panjang akan membuat nilai after sales Liugong naik," pungkas Petrus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News