Sumber: Kontan |
JAKARTA. Pemerintah bisa bernafas lega. Setelah berlarut-larut, gas alam cair alias liquified natural gas (LNG) dari Bontang, Kalimantan Timur, bisa mengalir lagi ke kelompok pembeli asal Jepang biasa disebut western buyer.
Draf perjanjian perpanjangan kontrak penjualan LNG ke para pembeli itu tinggal menunggu tandatangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh.
"Perkiraan penandatanganan perpanjangan kontrak akan dilakukan pada Januari ini," ujar Budi Indianto, Deputi Penunjang Kegiatan Operasional, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), (4/1).
Budi menjelaskan, perpanjangan kontrak akan berlaku selama 10 tahun sejak 2010.
Sekadar catatan, kontrak awal western buyer di Bontang mulai 1973 dan diperbarui 1981 dengan total volume 12 juta ton. Kontrak berakhir pada 2010. Adapun volume kontrak perpanjangan terbaru sebesar 25 juta metric ton (MT). Pengiriman dilakukan dua kali. Lima tahun pertama akan dikirim 3 juta MT, dan lima tahun kedua 2 juta MT.
Pola transportasinya, 2 juta ton LNG dalam bentuk cost, insurance, and freight (CIF), alias penjual mengangkut LNG hingga pelabuhan tujuan plus menanggung asuransi. Lalu 1 juta ton LNG lagi dalam bentuk freight on board (FOB) alias penjual hanya mengangkut LNG hingga pelabuhan muat di dalam negeri. Penjual dalam hal ini adalah pengelola LNG Bontang, yakni Pertamina, Total Indonesie, dan Inpex Corporation.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
