Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Test Test
Ada sederet rencana bisnis yang akan diwujudkan Lorena pada 2009. Perusahaan transportasi ini, salah satunya, akan masuk ke bisnis taksi pariwisata. Lorena, kata Manager Lorena Group Dwi Riyanta Soerbakti, akan menyiapkan dana sebesar Rp 400 miliar untuk pengadaan armada taksi. Seperti apa konsepnya, Dwi masih menutup rapat-rapat. Ia hanya bilang, taksi Lorena akan meramaikan persaingan di Jakarta.
Selain bisnis taksi, Lorena juga tengah melakukan peremajaan bus untuk tujuan antar kota, dan berpartisipasi di bisnis Trans Jakarta alias Busway. Untuk peremajaan bus, tahun depan perusahaan akan membeli 100 bus. "Setiap bus butuh dana sebanyak Rp 1,3 miliar," kata Dwi. Artinya, dana yang harus disiapkan perusahaan sebesar Rp 130 miliar.
Nah, untuk mewujudkan semua rencana itu, perusahaan menyiapkan beberapa skema pembiayaan. Selain mengandalkan kas internal, Lorena juga berniat menjaring uang di pasar modal, dan mengajukan pinjaman ke bank. "Perusahaan akan melepas 25% saham dengan target Rp 200 miliar," kata Dwi, tentang rencana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) Lorena.
Setiap tahun, Lorena menambah bus antar kotanya sebanyak 100 unit. Pada tahun ini, kata Dwi, perusahaan telah mendatangkan 86 bus merek Mercedes Benz. Hingga saat ini, Lorena telah mengoperasikan 300 bus yang melayani Jawa, Bali, dan Sumatera.
Dwi bilang sektor usaha ini tetap cerah karena jumlah pengguna bus pada tahun depan akan terus meningkat. Ia memprediksi peningkatan penumpang bisa mencapai 30%. Menurut Dwi, beberapa perusahaan penerbangan yang diberhentikan pengoperasiannya menyebabkan terjadinya pengalihan penumpang ke angkutan darat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News