Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Meski bisnis radio tengah menghadapi tantangan hebat di tengah sengitnya bisnis media, PT Mahaka Media Tbk (ABBA) justru bertindak sebaliknya. Salah satu lini bisnis dari Erick Thohir ini dikabarkan tengah bersiap melakukan aksi akuisisi.
Bila tidak ada halangan, Mahaka Media yang juga membawahi bisnis radio, salah satunya seperti 101 JakFM, bakal mengakuisisi Ramako Group yang membawahi beberapa stasiun radio, seperti Kiss FM, Mustang FM, dan Lite FM.
Kepada KONTAN, Adrian Syarkawi, Chief Executive Officer (CEO)PT Mahaka Media Tbk belum bisa memberikan pernyataan resmi mengenai kabar ekspansi bisnis tersebut. "Nanti akan ada penjelasan tertulis," kata dia, Jumat (7/4). Adrian tak menjawab pertanyaan lain seputar aksi korporasi tersebut, termasuk mengenai nilai investasi dari aksi bisnis tersebut.
Yang terang, informasi agenda Mahaka tersebut seolah mematahkan anggapan bahwa bisnis radio di pasar domestik tengah lesu dan kurang menarik. Adrian menyatakan, pihaknya sejauh ini masih tetap optimistis terhadap perkembangan bisnis radio di Tanah Air. Ia mengklaim, radio yang berada di bawah Mahaka Media mencatat kenaikan pendapatan.
Kondisi ini tidak terlepas dari upaya manajemen Mahaka Media yang mau mengikuti perkembangan zaman serta teknologi. Menurutnya, para pelaku bisnis radio sebaiknya peka terhadap perubahan.
Ia menyebutkan bahwa perusahaan ini memang harus menyiasati perubahan teknologi tersebut. Pilihan di depan mata cuma ada dua, yakni: melihat perubahan sebagai ancaman bisnis, atau sebagai peluang untuk persiapan diri dan terus berkompetisi.
Adrian menyebut, Mahaka Media, selalu mengikuti perkembangan teknologi. Apalagi kini generasi milennial sangat melek teknologi terutama gadget. Makanya, radio di bawah grup perusahaan ini sudah bisa tayang via live streaming. Sayang, Adrian tak merinci soal target bisnis dari bisnis media khususnya radio sepanjang tahun ini.
Pendapatan beberapa segmen bisnis media digital perusahaan ini, seperti segmen bisnis televisi, tahun lalu naik 12% menjadi Rp 57,5 miliar. Begitu pula bisnis yang lain seperti media buying, yang naik 24,5% menjadi Rp 44,76 miliar tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News