Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak kelapa sawit, PT Mahkota Group Tbk (MGRO) melihat prospek yang cukup bagus dari produk barang jadi minyak goreng. Meskipun sampai saat ini, fokus bisnis MGRO masih sampai tahapan produksi refined, bleached and deodorized palm oil (RBDPO).
Sekretaris Perusahaan Mahkota Group Elvi mengatakan, saat ini MGRO telah mempersiapkan rencana ekspansi ke produk barang jadi yakni minyak goreng.
“Ini akan menjadi tahapan rencana kedepan dari kami. Semua persiapan ke arah tersebut sedang dilakukan karena bisnis kelapa sawit dan turunannya memiliki prospek yg cerah di masa mendatang,” kata Elvi kepada Kontan.co.id, Rabu (18/8).
Dia menambahkan, tahap proses itu MGRO sedang mempersiapkan segala perizinan yang diperlukan untuk memulai memproduksi barang jadi minyak goreng. Selain itu, MGRO juga tengah merancang sistem pemasaran barang jadi yang lebih efektif dan efisien pada pasar sehingga dapat berkompetisi dengan pemain yang telah eksis sebelumnya.
Baca Juga: Raih kinerja positif, Mahkota Group (MGRO) belum berencana tambah kapasitas produksi
MGRO juga saat ini telah melakukan produksi di semua lini dengan kapasitas penuh terpasang sehingga dapat menghasilkan produk yang maksimal guna mengenjot penjualan ekspor. Perseroan memproyeksikan penjualan ekspor akan mencapai porsi 50% dari total penjualan.
“Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan kondisi harga CPO dunia yang sedang tinggi serta kebijakan pemerintah dalam hal keringanan biaya ekspor komoditas,” kata Elvi.
Dari sisi produksi, hingga Juni 2021 total produksi produk mencapai 288.553 ton atau sekitar 55,28% dari target yang dibidik sekitar 522.000 ton untuk tahun 2021.
Tahun ini, MGRO membidik pendapatan sekitar Rp 6 triliun. Sampai semester I-2021, pendapatan MGRO mencapai Rp 2,65 triliun.
Penjualan produk MGRO didominasi ekspor produk Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO). Elvi mengatakan, penjualan RBDPO ekspor per 30 Juni 2021 sebanyak 70.999 ton atau meningkat sebesar 1.981,47% dibandingkan 30 Juni 2020 sebesar 3.411 ton.
Meski demikian, MGRO memiliki roadmap jangka panjang yang telah disusun guna mendukung keberlanjutan usaha termasuk akuisisi lahan, produksi barang jadi ataupun penambahan pabrik dan kapasitas.
“Namun terlepas dari semua ini faktor bisnis dan nilai potensial atas ekspansi/investasi tetap diperhitungkan secara matang. MGRO belum akan melakukan ekspansi atau investasi dalam waktu dekat ini,” imbuhnya.
Selanjutnya: Strategi Mahkota Group (MGRO) bidik pendapatan Rp 6 triliun pada 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News