kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Mark Dynamics Indonesia (MARK) bakal berbisnis saniter di semester II tahun ini


Rabu, 11 Maret 2020 / 18:41 WIB
Mark Dynamics Indonesia (MARK) bakal berbisnis saniter di semester II tahun ini
ILUSTRASI. PT Mark Dynamic Tbk (MARK)? Dok PT Mark Dynamics Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) untuk masuk dalam bisnis produk saniter belum berubah. Produsen cetakan sarung tangan itu akan memulainya di pertengahan tahun ini.

"Semester dua tahun 2020 perusahaan akan mulai memproduksi beragam produk saniter," sebut Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3).

Baca Juga: Tahun Lalu Giat Ekspansi, Kini MARK Patok Capex Rp 40 Miliar Untuk Instalasi Pabrik

Di tahap awal perusahaan akan membidik penjualan di sekitar area yang dekat dengan pabrikan, yakni wilayah Sumatera.

Potensi pasar kloset di Sumatera sendiri dapat dilihat dari program-program pemerintah seperti misalnya Program Sejuta Rumah diyakini menjadi peluang bisnis yang bisa mengerek permintaan produk-produk sanitasi ke depannya. Apakah produk sanitasi MARK akan mengisi kebutuhan tersebut?

Yang jelas Ridwan bilang, pihaknya tengah mengkaji dan melakukan negosiasi untuk mengisi kebutuhan perumahan dan proyek lainnya. Menurut catatan manajemen, angka permintaan untuk kloset saja mencapai 4 juta hingga 6 juta unit tiap tahunnya.

Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) anggarkan capex Rp 40 miliar tahun ini, untuk apa saja?

Sehingga masih terbuka peluang yang cukup besar untuk mengisi celah tersebut. "Untuk tahap awal kami akan memproduksi (sanitary product) sebanyak 10.000 unit per bulannya," terang Ridwan.

Demi menyelesaikan pabrik produk saniter fase pertama ini perusahaan akan menggelontorkan belanja modal sekitar Rp 40 miliar. Segmen bisnis sanitasi diprediksi masih kecil jika dibandingkan bisnis utama perseroan yakni cetakan sarung tangan, namun potensinya tetap menjanjikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×