kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Martina Berto Kerek Harga Jual


Jumat, 28 Juni 2013 / 07:00 WIB
Martina Berto Kerek Harga Jual
ILUSTRASI. Kylie Jenner


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah membuat harga bahan impor obat dan jamu ikut terdongkrak. Karenanya, produsen kosmetik PT Martina Berto Tbk terpaksa mengerek harga jual produk hingga dua kali pada tahun ini.

Direktur Utama PT Martina Berto, Bryan David Emil mengungkapkan, sejak awal tahun, perusahaannya telah menaikkan harga jual sebesar 5% untuk semua jenis produk. "Kenaikan ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan biaya produksi akibat kenaikan upah buruh dan kenaikan tarif energi," jelasnya pada KONTAN, Kamis (27/6).

Namun, Bryan bilang, kenaikan beban produksi terus berlanjut selama semester I-2013. Kondisi ini terjadi lantaran adanya tren pelemahan nilai tukar rupiah yang mengakibatkan harga bahan baku impor terkerek naik. Alhasil, perusahaan berkode saham MBTO ini memutuskan untuk mengerek kembali harga jual produknya sebesar 6% mulai bulan ini.

Kendati menaikkan harga jual produk hingga dua kali pada semester I tahun ini, namun Martina Berto masih optimistis mampu mencatatkan penjualan sekitar Rp 800 miliar sampai akhir tahun ini. Angka ini tumbuh 11,45% ketimbang realisasi penjualan tahun 2012 yang sebesar Rp 717,79 miliar. 

Perusahaan itu menilai, target pertumbuhan penjualan ini lebih tinggi ketimbang pertumbuhan rata-rata industri kosmetika nasional tahun ini yang diperkirakan tumbuh sekitar 7% sampai 8%. "Melihat industri kosmetik secara umum, target pertumbuhan kami tahun ini cukup seksi," tandas Bryan.

Bryan mengaku, langkah perusahaan untuk menaikkan harga jual produk justru akan menjadi salah satu pendorong pencapaian target penjualan tahun ini. Selain itu, untuk mencapai target penjualan tahun ini, MBTO juga akan mengembangkan jaringan penjualannya.

Sepanjang tahun 2013, Martina Berto berencana membuka lima gerai Martha Tilaar Shop (MTS) baru. Sebelumnya, perusahaan itu sudah memiliki 24 MTS, lima gerai di antaranya dibuka tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan MBTO, Desril Muchtar menambahkan, hingga pertengahan tahun ini, perusahaan sudah membuka tiga gerai Martha Tilaar Shop baru. "Kami sudah membuka gerai baru di Jakarta, Bekasi, dan Palembang," ujarnya.

Meski begitu, Martina Berto juga terus menjajaki ekspansi pendirian gerai di luar negeri. Meski rencana membuka MTS di Malaysia masih terkendala lahan, namun peluang di Filipina justru terbuka lebar. "Kalau di Filipina, agen kami sudah meminta untuk membuka gerai di Watson," kata Direktur Pemasaran MBTO Samuel Eduard Pranata. Asal tahu saja, Watson merupakan jaringan ritel terbesar di Filipina.

Tahun ini, Martina Berto menganggarkan belanja modal Rp 40 miliar. Alokasi belanja modal ini di antaranya akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik jamu yang sudah dimulai sejak tahun lalu.

Pabrik seluas 3.547 meter persegi yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, ini ditargetkan selesai pada 10 Oktober 2013 dan mulai beroperasi penuh pada awal tahun 2014. Dari pabrik ini, MBTO berharap mampu menghasilkan 270 ton jamu tiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×