Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Martina Berto Tbk (MBTO) pada Kamis (24/08) secara resmi mengangkat Komisaris Independen Perseroan yang baru.
Ini dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus MBTO dengan Mengangkat Komisaris Independen Perseroan baru.
Sebagaimana telah diketahui, Perseroan telah kehilangan Komisaris Independen, Alm Bapak Tjan Hong Tjhiang yang wafat pada 22 Mei 2023.
Untuk memperkuat tim Perseroan dan untuk memenuhi Peraturan OJK dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang mengatur tentang Komisaris Independen, pada RUPSLB telah disetujui pengangkatan Purba Sibarani sebagai Komisaris Independen Perseroan yang baru.
Baca Juga: Martina Berto (MBTO) Pasang Target Pendapatan Rp 500 Miliar
Terkait hal tersebut, selanjutnya Susunan Pengurus Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat Kamis (24/08) sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2025, adalah sebagai berikut:
Direksi:
Direktur Utama: Bryan David Emil
Direktur: Kilala Tilaar
Direktur: Jos Irwin Hartanto
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Martha Tilaar
Komisaris: Ratna Handana
Komisaris Independen: Purba Sibarani
Dengan hadirnya Komisaris Independen yang baru, MBTO optimis kinerja Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan Perseroan dapat semakin solid sehingga diharapkan bisa mendukung performa Perseroan untuk tumbuh lebih positif di sepanjang tahun 2023 ini.
Direktur Utama PT Martina Berto Tbk, Bryan David Emil menjelaskan bahwa untuk memperbaiki kinerja di tahun 2023, Perseroan akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan image brand antara lain Sariayu Martha Tilaar, Biokos, dan Rudy Hadisuwarno Cosmetics.
“Serta rejuvinasi pada desain kemasan, inovasi, dan reformulasi produk yang tetap mengusung konsep Clean Beauty, investasi pada media digital dan meningkatkan penjualan online, perbaikan di bagian manufaktur, rantai pasok, purchasing, hingga konsolidasi akuntansi keuangan,” ungkapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (24/08).
Selain itu, Perseroan juga mempertajam strategi untuk pemasaran dan multi-distributor yakni dengan Tiga Raksa dan Penta Valent, serta yang terbaru dengan PT Parit Padang Global.
MBTO juga berusaha mempertahankan dan memperkuat penjualan melalui PT Tara Parama Semesta (TPS) yang mengelola gerai Martha Tilaar Shop (MTS) dan penjualan online, serta unit usaha PT Cedefindo (anak perusahaan MBTO) yang bergerak di bidang contract manufacturing.
Sebagai informasi, di tahun 2023 ini, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 39% dengan nilai kurang lebih Rp 500 miliar.
Perseroan optimis bisa mencapai target tersebut dengan menurunkan COGS dari 63,04% menjadi 61,17%, meningkatkan efektivitas biaya pemasaran dari 23,85% menjadi 19,17% dan biaya umum dari 21,15% menjadi 14,89%.
Sehingga diharapkan bisa mendapatkan laba bersih usaha Rp 23 miliar dari kerugian Rp 26 miliar di tahun 2022 untuk bisa meraih EBITDA dari minus Rp 8 miliar menjadi positif Rp 37 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News