Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 34,96 triliun selama tahun 2021. Pendapatan tersebut juga sejalan dengan peningkatan volume penjualan sebesar 1,6% year on year (YoY) menjadi 40,47 juta ton dari tahun 2020 sebesar 39,85 juta ton.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pada tahun 2021, SIG mencatatkan total pendapatan sebesar Rp34,96 triliun. Beban pokok pendapatan meningkat 2,8% YoY menjadi Rp24,01 triliun. Selain karena peningkatan volume penjualan, peningkatan beban pokok pendapatan juga disebabkan oleh kenaikan biaya bahan bakar, sejalan dengan kenaikan harga batubara yang signifikan sepanjang tahun 2021.
Di tengah tantangan persaingan industri bahan bangunan yang semakin ketat serta kenaikan harga batubara yang signifikan, SIG mampu melalui tahun 2021 dengan pencapaian kinerja penjualan yang baik. Total volume penjualan SIG pada tahun 2021 meningkat 1,6% menjadi 40,47 juta ton dari tahun 2020 sebesar 39,85 juta ton, terutama dikontribusikan oleh peningkatan penjualan regional yang tumbuh seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi di berbagai negara tujuan ekspor.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Hari Ini (28/6): Buy Untuk Sejumlah Saham Ini
Kinerja Positif SIG Kuartal I/2022
Kinerja positif SIG selama tahun lalu pun berlanjut pada kuartal I 2022 yang berhasil membukukan laba bersih Rp 498,55 miliar atau naik 10,72% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 senilai Rp 450,26 miliar.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kenaikan laba SIG pada kuartal I 2022 ditopang oleh pertumbuhan volume penjualan domestik yang naik sebesar 1,6% menjadi 7,4 juta ton seiring dengan pertumbuhan permintaan nasional yang positif serta fokus utama SIG pada pasar domestik. Hal ini membuat pendapatan SIG ikut naik sebesar 0,7% menjadi Rp8,14 triliun dibandingkan kuartal I/2021 yang sebesar Rp8,08 triliun.
Menurutnya, beban pokok pendapatan mengalami kenaikan menjadi Rp5,88 triliun pada kuartal I tahun 2022, naik 3,2% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan dari kenaikan harga pasar batu bara sepanjang kuartal I tahun 2022. “Namun Perseroan tetap mampu menjaga kenaikan biaya bahan bakar dan energi sekaligus menekan komponen biaya lainnya”, kata Vita Mahreyni.
Meskipun terdapat peningkatan biaya bahan bakar dan energi sebesar 28%, biaya bahan baku tercatat lebih rendah 28,5% YoY sejalan dengan volume penjualan serta penurunan rata-rata faktor terak pada kuartal I tahun 2022. Di samping itu, terdapat penurunan beban usaha dan beban keuangan yang berkontribusi pada peningkatan laba bersih kuartal I tahun 2022.
Sumbang Rp 522,34 Miliar ke Kas Negara
Pada akhir Maret lalu, SIG menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022. Hasilnya, emiten semen dengan kode SMGR ini menetapkan penggunaan Laba Bersih Atribusi Pemilik Entitas Induk Perseroan Tahun Buku 2021 sebesar Rp 2,021 Triliun.
Berdasarkan penetapan laba bersih tersebut, sebanyak 50,66% atau Rp 1,024 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai dan sebesar 49,34% atau Rp 997,190 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Atas pembagian tersebut, SIG juga berhasil masuk dalam 10 besar perusahaan BUMN yang menyumbang dividen saham bagi pemerintah Indonesia sebesar 51,01% atau Rp 522,34 miliar.
Hasil pembagian dividen dan peringkat tersebut menunjukan sektor pertambangan ikut mengalami peningkatan. Terlebih SIG turut berkomitmen dalam pembangunan berkelanjutan yang berdampak positif bagi penurunan emisi karbon.
Baca Juga: SIG Berangkatkan 113 Jemaah Haji yang Tergabung Pada Kloter 18 & 21 Kabupaten Gresik
Sustainability Initiative
Peningkatan laba dan dividen yang tinggi tidak membuat SIG lupa untuk mendukung penurunan emisi karbon dan pembangunan berkelanjutan, terlebih SIG telah menjadi pemimpin penyedia solusi bahan bangunan di Indonesia yang bersertifikat Green Label.
Terdapat beberapa program yang dimiliki SIG untuk mendukung penurunan tersebut, di antaranya Industry Greenification dan Sustainability Initiative. SIG juga berhasil menurunkan clinker factor yang berguna bagi pemanfaatan energi alternatif dan efisien pada setiap proses produksi.
Atas inisiatif tersebut, SIG mendapat gelar Ekolabel Swadeklarasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk tiga Batching Plant (pabrik produksi) yang berlokasi di Serpong (Tangerang Selatan), Pulo Gadung (Jakarta Timur), dan Tuban (Jawa Timur) pada tahun 2021 lalu.
Bukan itu saja, delapan pabrik milik SIG turut meraih penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dari kementerian yang sama. Pabrik-pabrik tersebut antara lain Group Head of Plant Operation (GHoPO) Pabrik Tuban, PT Semen Gresik (Pabrik Rembang), PT Semen Padang (Pabrik Indarung), PT Semen Tonasa (Pabrik Pangkep) dan PT Solusi Bangun Indonesia (Pabrik Tuban, Pabrik Narogong, Pabrik Cilacap serta Pabrik Lhoknga).
Dengan penghargaan tersebut, Vita Mahreyni berharap SIG dapat lebih semangat untuk menjaga komitmen menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Komitmen tersebut bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi berkelanjutan, menjaga iklim & energi, serta bentuk dukungan dalam meningkatkan roda ekonomi sirkular bagi masyarakat dan komunitas.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan praktik dan komitmen terhadap lingkungan dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan. SIG akan terus berinovasi dan memberikan solusi terhadap kebutuhan pembangunan untuk masa depan yang lebih baik,” kata Vita Mahreyni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News