kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BUMN ubah aset nganggur jadi hotel dan mall


Sabtu, 19 Juli 2014 / 07:56 WIB
BUMN ubah aset nganggur jadi hotel dan mall
ILUSTRASI. Presiden Direktur Pakuwon Group A. Stefanus Ridwan bersama Direktur Pakuwon Group Ivy Wong?usai?signing ceremony proyek Pakuwon Residences Bekasi (6/8). KONTAN/Muradi/2022/08/06


Reporter: Merlinda Riska, RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berniat menggarap bisnis properti. Alasan ekspansi mereka adalah memanfaatkan aset yang tidak produktif.

PT Telekomunukasi Indonesia (Persero) Tbk melalui  PT Graha Sarana Duta (Telkom Property) berniat membangun 19 hotel, proyek komersial ritel dan dua properti multifungsi dalam lima tahun ke depan.

Pengembangan proyek ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi aset terhadap lebih dari 2.600 lokasi aset perusahaan di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Telkom Property Ahmad Kordinal kepada KONTAN, Selasa (15/7), bilang, "Kami memang akan mengembangkan aset tidak produktif tapi penjelasan lengkapnya nanti saja."

Ada pula PT Pos Indonesia yang berencana membangun 18 hotel dalam lima tahun ke depan. Pos Indonesia telah mendirikan anak perusahaan yang menggarap properti tahun lalu, yakni PT Pos Indonesia Properti.

Di tahap pertama, Pos Indonesia Properti akan membangun dua hotel di Bandung, Jawa Barat tahun ini. Pos Indonesia menargetkan anak perusahaan khusus properti ini mendatangkan cuan Rp 2 miliar - Rp 3 miliar tahun ini.

Tak mau kalah, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui PT KA Properti Management akan membangun pusat belanja. "Kami akan mengembangkan mall di Purwokerto dan Surabaya," beber Direktur Keuangan KAI Kurniadi Atmosasmito,  kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

KAI berencana membangun dan mengoperasikan sendiri pusat perbelanjaan tersebut. Sayangnya, Kurniadi belum mau berbicara banyak tentang target bisnisnya.

Sementara PT Kimia Farma Tbk yang mengaku belum akan mendirikan anak perusahaan khusus properti tak kalah agresif. Perusahaan obat ini akan mengubah 10 aset nganggur jadi hotel bintang 3 atau bintang 4.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×