kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuk semester II, pengeboran Pertamina baru 36,93% dari target


Selasa, 03 September 2019 / 18:47 WIB
Masuk semester II, pengeboran Pertamina baru 36,93% dari target
ILUSTRASI. Dharmawan Samsu


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Memasuki semester II 2019, realisasi pengeboran oleh PT Pertamina (Persero) baru menembus 36,93% atau sebanyak 123 sumur dari target yang dicanangkan oleh Pertamina sebanyak 333 sumur.

Kendati demikian, Dirketur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu dalam keterangan resminya mengungkapkan, realisasi tersebut telah mencapai 50% dari target pengeboran sumur nasional.

Baca Juga: Pertamina dapat lanjutkan EOR Chevron di Blok Rokan

Asal tahu saja, target pengeboran sumur nasional pada tahun 2019 sebanyak 168 sumur. "Pengeboran sumur eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan Pertamina mendominasi capaian pemboran di semester 1 tahun 2019. Pengeboran eksplorasi mencapai 50% dari realisasi nasional," terang Dharmawan, Selasa (3/9).

Sementara itu, untuk sumur pengembangan, Pertamina telah merealisasikan 74% dari total realisasi pengeboran sumur oleh seluruh KKKS.

Pengeboran tersebut terdiri dari, pengeboran 5 sumur eksplorasi oleh dua anak usaha hulu dari 10 sumur eksplorasi yang dibor oleh seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Selain itu, pengeboran sumur pengembangan oleh Pertamina sebanyak 118 sumur dari 158 sumur pengembangan yg dibor seluruh KKKS di Indonesia.

Asal tahu saja, Pertamina sejatinya menargetkan pengeboran eksplorasi sebanyak 26 sumur dan pengeboran pengembangan sebanyak 307 sumur ditahun ini. Ini berarti pengeboran 5 sumur eksplorasi oleh Pertamina baru setara 19,23% dan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 118 sumur baru setara 38,43%.

Dharmawan menambahkan, sejauh ini investasi Pertamina di sektor hulu dinilai cukup signifikan. Pada tahun 2019, nilai investasi Pertamina di sektor hulu mencapai US$ 2,6 Miliar atau sekitar 60% dari keseluruhan investasi Pertamina pada RKAP tahun 2019 yang mencapai US$ 4,2 miliar. Investasi di sektor hulu ini bahkan diperkirakan meningkat hingga US$ 3 Miliar.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga mulai adopsi teknologi digital di mobil tangki

Investasi yang dinilai cukup signifikan mendorong optimisme Pertamina, Dharmawan bilang kedepannya Pertamina berkomitmen untuk melakukan pengeboran secara masif.
"Pengeboran dilakukan tiga hari sekali terutama di Blok Mahakam yang diharapkan bisa menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional," jelas Dharmawan.

Upaya lain yang akan dilakukan Pertamina, menurut Dharmawan yakni, optimasi aset-aset Pertamina yang belum mencapai target produksi. Fasilitas produksi, kegiatan pengeboran dan intervensi sumur diklaim akan meningkat memasuki paruh kedua di tahun 2019.

"Diharapkan bisa mengangkat kinerja beberapa lapangan yang belum mencapai target produksi dan kami belajar dari enam bulan ini dan memastikan lapangan tersebut bisa seperti aset lain yang berhasil lampaui target,” kata Dharmawan.

Sekedar informasi, realisasi produksi minyak Pertamina pada semester I tercatat sebesar 413 ribu barel per hari (bph) atau 99,76% dari target sebesar 414 ribu bph. Adapun, produksi gas sebesar 2.856 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) atau sebesar 97,04% dari target sebesar 2.943 mmscfd.

Baca Juga: Pertamina penuhi komitmen pengeboran di semester I-2019

Kontan.co.id mencatat, 98 proyek eksplorasi dan pengembangan Hulu Migas di Indonesia oleh Pertamina dilaksanakan sejumlah anak usaha. "Proyek tersebut terdiri dari 47 proyek dilaksanakan oleh Pertamina EP, 29 proyek oleh PHE, 19 proyek oleh PHI, 2 proyek oleh PEPC, dan 1 proyek oleh PEPC ADK," ujar Dharmawan, beberapa waktu lalu.

Proyek-proyek migas tersebut meliputi kegiatan untuk mempertahankan base production seperti kegiatan pemboran, konstruksi fasilitas produksi, pengembangan struktur temuan migas, serta pengembangan EOR.

Proyek-proyek ini diharapkan mampu mempertahankan revenue generator hulu saat ini. Kegiatan eksplorasi new ventures dilakukan melalui akses ke Wilayah Kerja (WK) eksplorasi baru dan investasi untuk melakukan survey sesmik regional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×