Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga mengandalkan dua strategi dalam menjalankan peran sebagai Subholding Commercial & Trading Pertamina.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution menegaskan, Pertamina Patra Niaga selaku SH C&T langsung menjalankan dua strategi, yakni strategi konsolidasi terkait dengan makin adaptif dan agile-nya perusahaan menyerap dan merespon pasar, serta strategi ekspansi, yakni mengambil peluang-peluang pasar untuk produk baru yang belum dimaksimalkan serta merespon dan ekspansi ke pasar regional dan internasional.
Dalam mencapainya, ada enam program atau 6G yang pasca legal end-state langsung dilanjutkan, yakni Go Retail, Go Digital, Go Customer, Go Petchem, Go Solution, dan Go Expand.
“Diharapkan, dengan fokus perusahaan yang sudah jelas ini, Pertamina Patra Niaga dapat memastikan ketersediaan energi yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat,” kata Alfian dalam keterangan resmi, Sabtu (11/9).
Alfian menyampaikan, dengan selesainya proses legal end-state, maka Pertamina Patra Niaga siap berlari mencapai visi perusahaan yakni sebagai salah satu perusahaan energi dalam bidang commercial & trading terbesar di Kawasan Asia Pasifik, mendukung pencapaian aspirasi Pertamina US$ 100 miliar di tahun 2024.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga emban tugas baru untuk menyalurkan BBM tertentu dan khusus
“Sesuai dengan tujuan restrukturisasi, sebagai Sub Holding akan menjalankan peran dalam mendorong operational excellence, serta mempercepat pengembangan dan kapabilitas bisnis existing, dalam hal ini Sub Holding Commercial & Trading menjalankan peran dan tugas dalam proses penyediaan dan distribusi energi di seluruh penjuru negeri, serta memperluas dan mengambil potensi bisnis produk Petrokimia serta peluang layanan di regional,” jelas Alfian.
Dengan legal end-state, Pertamina Patra Niaga selaku SH C&T saat ini bertugas mengelola bisnis bahan bakar minyak (BBM), LPG, Avtur, serta produk Petrokimia, baik secara business to business (B2B) maupun business to customer (B2C) secara langsung. Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga turut mengelola seluruh infrastruktur Fuel Terminal, Depot LPG, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
“Atas amanah ini, kita harus pastikan keandalan operasional, pasokan, dan layanan kepada masyarakat, tentunya dengan memperhatikan dan menjaga aspek HSSE dalam pelaksanaannya,” tutur Alfian.
Komisaris Utama PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), S. Milton Pakpahan menyampaikan, legal end-state harus diikuti dengan komitmen dan semangat optimis dari seluruh jajaran perwira dan pertiwi Pertamina Patra Niaga.
"Ke depan tantangan kita bersama sangat besar, baik dari segi operasional maupun dalam mengambil potensi yang harus kita ambil untuk peningkatan profitabilitas. Saya berpesan dan berharap, kita semua bisa melakukan amanah ini dengan baik, secara efektif dan efisien, terus meningkatkan kualitas layanan, serta memastikan seluruh operasi patuh terhadap aspek HSSE, Good Corporate Governance (GCG), serta menjunjung nilai AKHLAK,” pungkas Milton.
Selanjutnya: Pertamina Patra Niaga gencar kembangkan infrastruktur energi bersih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News