kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Matahari sebut kinerja penjualan belum akan kembali normal sebelum tahun 2022


Rabu, 17 Februari 2021 / 20:13 WIB
Matahari sebut kinerja penjualan belum akan kembali normal sebelum tahun 2022
ILUSTRASI. Matahari Department Store. KONTAN/BAihaki/16/6/2020


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) atau Matahari mencatatkan penurunan kinerja di sepanjang tahun 2020. 

Dalam siaran persnya yang dimuat pada laman keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Matahari menyebutkan bahwa pendapatan kotor Matahari di tahun 2020 turun 52,3% menjadi Rp 8,6 triliun di tahun 2020. Setali tiga uang dengan pendapatan kotor, pendapatan bersih Matahari ikut menyusut 52,9% menjadi Rp4,8 Triliun di tahun 2020.

Chief Financial Officer Matahari, Niraj Jain mengatakan, Matahari melihat bahwa kinerja penjualan perusahaan belum akan kembali normal sebelum tahun 2022.

“Kami meyakini bahwa sangat tidak mungkin penjualan akan akan kembali ke normal sebelum tahun 2022. Fokus kami saat ini adalah menjaga pelanggan dan karyawan kami tetap aman, sementara bersiap untuk pemulihan yang dapat datang kapan pun,” ujar Niraj dalam siaran pers yang dimuat di laman keterbukaan informasi BEI, Rabu (17/2).

Kinerja Matahari memang tidak kebal dari efek gulir pandemi Covid-19. Matahari menerangkan, situasi pandemi membuat Matahari beroperasi di tengah lingkungan dengan ketidakpastian yang sangat tinggi tahun lalu. 

Baca Juga: Matahari Department Store (LPPF) akan menutup enam gerai tahun ini

Matahari juga sempat menutup sementara hampir seluruh gerai pada bulan Maret 2020, dan kemudian membuka kembali gerai-gerai perusahaan  secara bertahap di Mei 2020. Di pertengahan September, Matahari kembali melakukan penutupan gerai dan pembatasan jam operasional dan pembatasan jumlah pelanggan.

Kalau direkap, Matahari tercatat menutup 13 gerai format besar dan 12 gerai khusus di tahun 2020. Namun, Matahari juga membuka tiga gerai format besar baru. Ketiga jaringan tersebut melengkapi jaringan Mathari lainnya sehingga total jaringan gerai Matahari menjadi 147 gerai per Desember 2020.

Menyikapi kondisi yang serba sulit, Matahari telah mengambil beberapa langkah secara hati-hati, salah satu di antaranya dengan meluncurkan inisiatif digital, termasuk situs jaringan baru Matahari.com, beserta aplikasi berbasis Android dan IOS. 

Selain itu, Matahari juga memperkenalkan saluran penjualan baru, yakni Social Commerce Shop and Talk pada platform WhatsApp dan juga membuka saluran penjualan di marketplace Shopee dan JD.ID.

Untuk mengurangi seluruh beban operasional, Matahari juga menempuh beberapa langkah seperti melakukan negosiasi dengan pemilik mal untuk meminta pengurangan biaya sewa. dan mengkonsolidasikan seluruh aktivitas Support Centre dalam satu lokasi. 

Selain itu, Matahari juga mendapatkan fasilitas bank tambahan senilai Rp 0,5 Triliun di atas fasilitas sebelumnya yang senilai Rp1,7 Triliun selama kuartal kedua 2020. “Dengan seluruh langkah tersebut, Perseroan mengakhiri 2020 dengan rugi bersih Rp 0.9 triliun,” tulis manajemen.

Selanjutnya: Tahun 2020 menjadi periode berat bagi bisnis Matahari Department Store (LPPF)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×