Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan (startup) manajemen dan pelacakan logistik McEasy menawarkan solusi digital pelacakan armada dengan biaya berlangganan Rp 100.000 per bulan per kendaraan. Tidak hanya untuk perusahaan besar, teknologi tracker armada tersebut disebut bermanfaat bagi UKM logistik.
Co Founder McEasy Raymond Sutjiono mengatakan, salah satu tantangan di industri logistik Indonesia adalah proses konvensional dan manual yang masih banyak diterapkan oleh industri serta sistem yang belum terintegrasi.
“Proses logistik yang terotomasi membuat operasional lebih mudah dan lebih efisien bagi pihak-pihak yang terlibat,” ujar Raymond dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (26/1).
Asal tahu saja, industri logistik Indonesia diperkirakan akan mencapai US$ 156,1 miliar pada tahun 2023. Secara umum, performa industri logistik dan rantai pasok di Indonesia belum sebaik negara lain di Asia.
Baca Juga: McEasy meraih pendanaan Rp 22 miliar dari East Ventures
McEasy menawarkan Vehicle Smart Management System (VSMS) yang berfungsi untuk melacak posisi kendaraan dan merekam data perjalanan. Selain itu, McEasy juga menawarkan digital Transportation Management System (TMS) dan Smart Driver Apps.
TMS adalah software yang berfungsi membantu proses pengiriman barang, sedangkan Smart Driver Apps adalah aplikasi bagi pengemudi armada yang terlibat dalam proses logistik perusahaan.
Raymond menambahkan, tidak hanya untuk perusahaan besar, perusahaan UKM yang bergerak di bidang logistik dapat memanfaatkan solusi digital dari McEasy yang diklaim dapat menghemat biaya operasional hingga 30% dan bisa meningkatkan potensi pendapatan usaha.
Sebagai informasi, pada tahun 2021, startup asal Surabaya ini mendapatkan putaran pendanaan awal senilai Rp 22 miliar (US$ 1,5 juta) dari East Ventures. Kemudian pada tahun 2022, McEasy mematok target pertumbuhan minimal 4x lipat dari tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News