kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Medco Energi alokasikan capex US$ 110 juta untuk pengembangan kelistrikan tahun ini


Selasa, 19 Februari 2019 / 09:25 WIB
Medco Energi alokasikan capex US$ 110 juta untuk pengembangan kelistrikan tahun ini


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini sebesar US$ 160 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak US$ 110 juta akan digunakan untuk proyek pengembangan ketenagalistrikan.

Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengungkapkan, selain untuk pengembangan listrik, capex tahun ini akan digunakan untuk kegiatan eksplorasi, pemeliharaan fasilitas, dan development dirlling minyak dan gas bumi (migas).

"Serta US$ 110 juta digunakan untuk proyek pengembangan ketenagalistrikan di Riau IPP sebesar 2x275 MW (Megawatt) dan Ijen Geothermal," ungkap Hilmi kepada Kontan.co.id, Senin (18/2) malam.

Untuk sumber pendanaan, Hilmi mengatakan bahwa capex tahun ini akan berasal dari kas internal dan project financing untuk proyek kelistrikan. Sedangkan untuk pendanaan yang bersumber pada pinjaman dari luar, Hilmi menyebut bahwa opsi itu masih tetap terbuka dengan memperhatikan kondisi pasar.

"Pinjaman dari luar akan sangat bergantung pada kondisi pasar, namun pelunasan utang untuk tahun ini secara mayoritas sudah terpenuhi," terangnya.

Adapun, untuk proyek ketenagalistrikan yang telah disebutkan di atas, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui salah satu anak usahanya, PT Medco Ratch Power Riau (MRPR) telah menunjuk Lotte Engineering & Construction (LEC) sebagai kontraktor rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Riau yang berkapasitas sebesar 275 MW.

Sebagai informasi, MRPR merupakan konsorsium dari PT Medco Power Indonesia dan perusahaan listrik Thailand, Ratchaburi Electricity Generating Holding PCL. Dalam proyek pembangunan PLTGU Riau ini, MEDC harus menyiapkan investasi sebesar US$ 290 Juta, yang mana pembangkit listrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II 2021.

Sementara itu, untuk produksi migas, Hilmi mengatakan bahwa target Medco masih konservatif seperti tahun lalu. "Untuk tahun 2019 akan stabul di 85 MBOEPD sesuai dengan target tahun lalu, dengan biaya cash cost tetap di bawah US$ 10/boe," jelasnya.

Dalam bisnis migas, pada 30 Januari lalu, Medco telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi Ophir Energy di harga 55 pence per saham atau dengan total transaksi mencapai £ 390,6 juta atau sekitar US$ 511,02 juta.

"Kami telah melakukan penawaran tunai yang direkomendasikan untuk mengakuisisi Ophir Energy plc per 30 Januari 2019," sambung Hilmi.

Transaksi tersebut sejalan dengan strategi Medco untuk memperluas portofolio di bisnis migas secara internasional. Bahkan transaksi ini menjadikan Medco sebagai produsen minyak terbesar ketujuh di Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×