Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas (migas) PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tetap fokus mengejar target produksi migas di tahun ini terlepas dari adanya sejumlah tantangan bisnis, seperti pandemi Corona yang disertai volatilitas harga minyak dunia.
Direktur/Chief Planning & Financial Officer (CFO) Medco Energi Internasional Anthony R. Mathias menyebut, pihaknya berupaya terus menggenjot produksi migas yang di tahun ini ditargetkan di kisaran 100-105 Million Barrel Oil Of Equivalent per Day (MBOEPD). Target ini sebenarnya merupakan hasil revisi mengingat sebelumnya MEDC pernah memasang target produksi migas di level 110 MBOEPD di tahun 2020.
Baca Juga: Bakal Rights Issue, Saham ACST dan MEDC Masih Menarik?
Dari kisaran target tersebut, 67 MBOEPD di antaranya merupakan produksi gas sedangkan 33-38 MBOEPD yang tersisa merupakan produksi minyak mentah. Adapun biaya unit migas MEDC di tahun ini dipertahankan pada level di bawah US$ 10 per Barrel of Equivalent (BOE).
Sayangnya, Anthony belum bisa memaparkan realisasi produksi migas MEDC hingga akhir kuartal pertama dan kedua tahun ini. Sebab, pihaknya masih dalam tahap finalisasi laporan keuangan kuartal I-2020.
Yang jelas, ia mengaku bahwa tahun ini merupakan masa yang sangat menantang bagi MEDC yang berkecimpung di industri migas. Apalagi, industri tersebut turut terdampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
Aktivitas operasional MEDC pun mengalami hambatan dan mesti dilakukan penyesuaian. Perusahaan ini tentu fokus mengutamakan keselamatan dan kesehatan pekerja serta kontraktor di masa pandemi. “Sementara pada saat yang sama, kami berusaha meminimalkan dampak pandemi terhadap bisnis perusahaan,” ungkap Anthony, Senin (6/7).
Baca Juga: Emiten Ramai Menggelar Rights Issue, Tidak Ada Jaminan Saham Baru Terserap Optimal
Manajemen MEDC pada dasarnya tetap yakin bahwa permintaan terhadap produk migas akan mulai membaik seiring pemulihan ekonomi di masa kenormalan baru.
Jika ditelusuri, harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai bangkit meski belum mencapai level yang sama seperti awal tahun ini. Mengutip Bloomberg, harga minyak dunia jenis West Texas Intemediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus 2020 di New York Mercantile Exchange (Nymex) telah menyentuh level US$ 40,89 per barel.