Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas Grup MNC, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) melalui PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) memperoleh hak siar eksklusif UEFA European Football (EURO) untuk tahun 2024 dan 2028.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyatakan, hak siar EURO akan membantu MNCN untuk mempertahankan jumlah penonton yang tinggi.
"Kami percaya bahwa hal ini akan menciptakan lebih banyak ruang untuk periklanan sponsorship, dan kemitraan, yang dapat menguntungkan ekosistem Grup," kata dia, Senin (18/12).
MNCN melaporkan pada 2021, RCTI berhasil mengumpulkan pangsa pemirsa sebesar 25,3%. Di mana, selama periode penyelenggaraan EURO, rata-rata pangsa pemirsa di seluruh pertandingan mencapai 38,1%.
"Sementara untuk pertandingan final EURO, Grup MNC melalui RCTI berhasil mendapatkan pangsa pemirsa sebesar 50,2%," jelas Hary Tanoe.
Baca Juga: Pendapatan Menyusut, Laba Bersih Media Nusantara Citra (MNCN) Turun 47%
Hary Tanoe pun tidak menampik banyak tekanan yang dialami oleh industri media akhir-akhir ini. Untuk itu, dia berharap gelaran UEFA EURO ini akan menjadi katalis bagi MNCN untuk mendapatkan penonton.
Dia juga berharap program EURO ini bisa berdampak positif terhadap program-program lainnya yang dijadwalkan tayang sebelum dan sesudah perhelatan sepak bola di Eropa ini.
"Diharapkan pangsa pemirsa dan rating program lainnya terangkat, yang akhirnya akan meningkatkan kinerja TV Free to Air (FTA) milik MNCN," ucapnya.
Menilik laporan keuangan, pendapatan usaha MNCN setelah dikurangi eliminasi mencapai Rp 6,04 triliun per September 2023. Raihan tersebut turun 17,54% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 7,33 triliun.
Penyebabnya, pendapatan iklan yang merupakan kontributor utama tercatat turun 16,08% YoY menjadi Rp 5,31 triliun. Rinciannya, iklan digital mencapai Rp 1,91 triliun dan non-digital senilai Rp 3,39 triliun.
Sejalan dengan itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk MNCN hingga kuartal III-2023 ambles 47,44% secara tahunan menjadi Rp 870,54 miliar dari Rp 1,65 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News